Ini Penjelasan MPR Soal Kunjungan Zulkifli Hasan ke Cina  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 29 September 2015 20:57 WIB

Zulkifli Hasan. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Hanura di Majelis Permusyawaratan Rakyat Syarifudin Sudding mengakui pertemuan pimpinan MPR dengan beberapa pengusaha Cina beberapa waktu lalu. Sudding mengatakan pertemuan tersebut merupakan bagian rangkaian diplomasi balasan kepada parlemen Cina. "Kami bertemu Perdana Menteri, Ketua Parlemen, dan perwakilan Kamar Dagang Cina," kata Suding saat dihubungi Tempo, Selasa 29 September 2015.

Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama Wakilnya Hidayat Nur Wahid melawat ke Cina pada 16-21 September 2015. Mereka mengajak pimpinan fraksi di MPR yaitu Ketua Fraksi Hanura Syarifudin Sudding, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera TB Soemandjaja, Ketua Fraksi Partai Golkar Rambe Kamarul Zaman dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah. MPR mengajak dua wartawan untuk meliput perjalanan tersebut.

Sudding mengungkapkan, timnya bertemu Ketua Parlemen Cina pada 17 September 2015. Esok harinya, Zukifli berbicara di forum Indonesia and China Entrepreneurs Networking and Project Promotion 2015 yang diselenggarakan Maspion Group dan China Minsheng Investment Corp Ltd di Hotel Ritz-Carlton, Financial Street, Beijing.

"Zulkifli berbicara bahwa Indonesia aman dan nyaman untuk investasi. Intinya membangun kerjasama yang baik di bidang ekonomi, politik, keamanan dan budaya," kata Sudding.

Mereka juga bertemu para pengusaha perusahaan listrik multinasional Powerplan milik Cina yang sudah banyak berinvestasi di Indonesia. Zulkifli, kata Sudding, mengpresiasi kerjasama dengan Powerplan sehingga mampu mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Jatigede. Proyek itu baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo.

"Kami juga jelaskan soal pembangunan PLTU lain di Sumatera. Kalau berhasil dibangun, maka pembangunan selanjutnya mudah. Jadi mereka diyakinkan tentang kondisi negara kita," kata Sudding.

Ia membantah MPR melampaui batas kewenangan menjalin kerjasama bisnis yang seharusnya dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal. "Kami hanya diplomasi toh tak ada teken kontrak."

Sebelumnya, sekelompok orang dari Kaukus Indonesia Hebat melaporkan dugaan pelanggaran kode etik Zulkifli Hasan dalam kunjungannya ke Cina. "Saya Arif Rachman dari Kaukus Indonesia Hebat. Kami meminta laporan kami diproses. Bertemu dengan pengusaha di Cina melanggar etika."

Zulkifli Hasan enggan menanggapi Kaukus Indonesia Heba. Menurut dia, masih banyak masalah yang lebih penting dan besar. "Orang sudah sampai ke ruang angkasa. Kita bicara yang lebih pentinglah, jangan pop dangdut," kata Zulkifli, Senin, 28 September 2015.


PUTRI ADITYOWATI | INDRI MAULIDAR


Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Dibunuh: Ini Sederet Keanehan di Balik Tragedi
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?

Berita terkait

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

49 menit lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

17 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

19 jam lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

1 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

1 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

1 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya