Calon Independen GAM Bisa Ikut Pilkada Aceh

Reporter

Editor

Senin, 12 Desember 2005 16:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dapat menjadi calon independen kepala daerah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang akan segera digelar. Kebijakan ini, menurut Menteri Komunikasi Sofyan Djalil, bisa terlaksana jika Qanun yang menjadi landasan pemilihan umum di NAD terakomodir dalam Rancangan Undang Undang Pemerintahan NAD. RUU tersebut saat ini sudah memasuki tahap akhir penyiapan oleh pemerintah. "Opsi lainnya adalah mereka menjadi pasangan dari calon yang didukung oleh partai politik yang sudah ada," kata Sofyan kepada pers seusai rapat pembahasan draf RUU Pemerintahan NAD di kantor Wakil Presiden, Senin (12/12). Sofyan mengatakan, pelaksanaan dari pemilihan kepala daerah di NAD baru dapat terlaksana jika RUU ini sudah disahkan di DPR. Ia optimistis pemerintah sudah dapat menyerahkan draf itu pada Januari ke DPR setelah reses berakhir. Ia berharap RUU ini dapat disahkan sebelum tenggat yang diatur dalam nota kesepahaman GAM dan pemerintah, yaitu Maret. "Kami berharap jadwal yang ditetapkan dalam nota kesepahaman tidak terlampaui," kata dia. Mengenai kemungkinan keberatan GAM terhadap beberapa pasal dalam RUU ini, ia mengaku belum mendengarnya. Sebab, draf yang dihasilkan oleh DPRD NAD ini juga berdasarkan masukan para pemimpin GAM, selain komponen masyarakat Aceh lainnya. Penyusunan rancangan ini, lanjut dia, menggunakan panduan UUD Tahun 1945, nota kesepahaman, dan konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Budiriza/B>

Berita terkait

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

8 September 2023

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Winardy sebut 2 senpi jenis M-16 yang diserahkan warga Pidie pekan lalu masih aktif.

Baca Selengkapnya

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

25 Juni 2023

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

Bukti pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Rumoh Geudong dirobohkan. Berikut peristiwa sejarah yang terjadi di Rumah Geudong.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

29 Desember 2021

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

Jurnalis RCTI, Sory Ersa Siregar tewas dalam konflik bersenjata di Aceh pada 29 Desember 2003.

Baca Selengkapnya

Kontras Tagih Komitmen Jokowi Terhadap KKR Aceh

24 Oktober 2017

Kontras Tagih Komitmen Jokowi Terhadap KKR Aceh

Jokowi diminta menerbitkan peraturan oresiden yang mendukung kerja-kerja KKR Aceh.

Baca Selengkapnya

KKR Aceh Terbentuk, Ini Persoalan di Depan Mata

25 Agustus 2016

KKR Aceh Terbentuk, Ini Persoalan di Depan Mata

Nasir menjelaskan keberadaan KKR Aceh mempunyai persoalan hukum.

Baca Selengkapnya

TNI Minta Din Minimi Dihukum  

21 Juli 2016

TNI Minta Din Minimi Dihukum  

"Panglima TNI katakan, itu anak saya. Siapa yang membunuh TNI, harus lewati proses hukum dulu."

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan DPR Bahas Pemberian Amnesti Din Minimi  

21 Juli 2016

Pemerintah dan DPR Bahas Pemberian Amnesti Din Minimi  

Bambang Soesatyo menyebutkan pemberian amnesti kepada Din Minimi merupakan janji negara.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan  

18 Juli 2016

Calon Anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan  

Dari 21 calon yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan, akan dipilih tujuh orang sebagai anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh.

Baca Selengkapnya

Korban Kekerasan TNI di Aceh Tuntut Jokowi Tegakkan HAM  

18 Mei 2016

Korban Kekerasan TNI di Aceh Tuntut Jokowi Tegakkan HAM  

KontraS Aceh mendesak pemerintah memulihkan hak-hak keluarga korban karena peristiwa itu dilakukan oleh negara.

Baca Selengkapnya

Kelompok Bersenjata Myanmar Belajar Perdamaian ke Aceh

17 Februari 2016

Kelompok Bersenjata Myanmar Belajar Perdamaian ke Aceh

Selama di Aceh kelompok bersenjata tersebut menemui pejabat daerah dan organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya