Kecaman Keras Rachmawati: Saya Sudah Bilang, Jangan Jokowi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 28 September 2015 08:23 WIB

Rachmawati Soekarnoputri. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno, Racmawati Soekarno Putri menganggap pemerintah Joko Widodo telah gagal dalam mengatasi kondisi ekonomi saat ini. "Kita semua merasakan kok. Sejak pemilihan presiden saya sudah bilang jangan Jokowi," katanya seusai menghadiri acara penghargaan The Star of Soekarno di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu, 27 September 2015.


Rachmawati bahkan beranggapan Jokowi sebaiknya diganti. "Ajukan mosi tidak percaya dan diganti," ujarnya.


Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Dibunuh: Ini Sederet Keanehan di Balik Tragedi
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?


Mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung yang hadir pada acara itu juga mengecam pemerintah. Ia menilai pemerintah tidak fokus dalan menangani sektor ekonomi. "Kebijakan pemerintah tidak memperlihatkan tanda-tanda perbaikan ekonomi," katanya.


Permasalahan ini menurutnya perlu dilakukan dengan cepat mengingat kondisi saat ini yang tak kunjung membaik. "Dengan tidak mengurangi penghargaan terhadap Presiden yang banyak turun ke daerah dan turun ke masyarakat memberikan bantuan, menurut saya yang penting ada perbaikan kebijakan, yakni kebijakan yang menjamin ekonomi pulih kembali," ujarnya.


Advertising
Advertising

Akbar juga menilai akan lebih baik bagi pemerintah sekarang untuk memperbaiki kebijakan secepat mungkin. "Itu yang ditunggu, kalau sudah sampai Rp 16 ribu kan bahaya," katanya.


Sejauh ini pemerintah telah berupaya dengan segala cara untuk memperbaiki kondisi perekonomian,diantaranya dengan mengeluarkan paket kebijakan.Hasilnya? Menurut Presiden Joko Widodo, biar dunia usaha dan masyarakat yang menilai.


"Jangan tanya ke kami, ‎karena kami yang buat kebijakan kok. Tapi setelah ini, implementasi dari paket ini, pelaksanaannya apa terus harus ditindaklanjuti," kata Jokowi, di sela-sela blusukan di Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Kamis, 10 September 2015. "Jadi tidak hanya berhenti pada paket, tapi terus diikuti, ditindaklanjuti."

Jokowi mengatakan jika nantinya paket ini positif, diharapkan paket selanjutnya yang akan diumumkan pada bulan Oktober akan semakin baik. Artinya, kata dia, ada stimulus perbaikan ekonomi dari dunia usaha dan masyarakat.


MAWARDAH NUR HANIFIYANI


Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Dibunuh: Ini Sederet Keanehan di Balik Tragedi
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?























































































































































































































































Berita terkait

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

31 Agustus 2017

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

Teten mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan menanggapi pemberitaan tentang unggahan Jonru di akun media sosialnya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

28 Agustus 2017

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

Hasil bidikan para fotografer secara tidak langsung dapat menunjukkan perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

RAPBN 2018: Target Penerimaan Pajak Dinilai Terlalu Berat  

18 Agustus 2017

RAPBN 2018: Target Penerimaan Pajak Dinilai Terlalu Berat  

Dalam RAPBN 2018, penerimaan perpajakan direncanakan sebesar Rp 1.609,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Memimpin Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata

17 Agustus 2017

Jokowi Memimpin Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Jokowi didampingi ibu negara Iriana Jokowi, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istrinya, Mufidah Kalla.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan Proyek Infrastruktur yang Akan Dibangun 2018

16 Agustus 2017

Jokowi Beberkan Proyek Infrastruktur yang Akan Dibangun 2018

DAK fisik akan diarahkan untuk mengejar ketertinggalan
infrastruktur layanan publik.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,4 Persen

16 Agustus 2017

Pemerintah Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,4 Persen

Pertumbuhan ekonomi juga akan dicapai melalui pembangunan ekonomi kawasan Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran di RAPBN 2018 Dipatok 2,19 Persen

16 Agustus 2017

Defisit Anggaran di RAPBN 2018 Dipatok 2,19 Persen

Untuk membiayai defisit anggaran dalam RAPBN 2018, pemerintah
akan memanfaatkan sumber pembiayaan dari dalam negeri dan luar
negeri.

Baca Selengkapnya

Anggaran Belanja dalam RAPBN 2018 Diusulkan Rp 2.204,4 Triliun

16 Agustus 2017

Anggaran Belanja dalam RAPBN 2018 Diusulkan Rp 2.204,4 Triliun

Mengenai anggaran belanja, pemerintahan Jokowi akan
menyalurkan bantuan pangan subsidi dalam bentuk non tunai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bacakan Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2018  

16 Agustus 2017

Jokowi Bacakan Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2018  

RAPBN 2018 disusun dengan berpedoman pada tiga kebijakan utama.

Baca Selengkapnya

Indeks Pembangunan Manusia Membaik, Jokowi: Jangan Cepat Puas  

16 Agustus 2017

Indeks Pembangunan Manusia Membaik, Jokowi: Jangan Cepat Puas  

Indeks pembangunan manusia naik dari 68,90 di tahun 2014 menjadi 70,18 di tahun 2016.

Baca Selengkapnya