Adnan Buyung Wafat, Saldi:Pemikiran dan Karyanya Monumental  

Reporter

Kamis, 24 September 2015 08:02 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Padang - Pakar Hukum Tata Negara Saldi Isra menceritakan gagasan-gagasan ketatanegaraan pengacara senior Adnan Buyung Nasution. Salah satunya, tentang sistem pemerintahan.

"Secara spesifik beliau pernah mengatakan sistem pemerintahan yang lebih cocok bagi Indonesia adalah sistem pemerintahan campuran seperti di Perancis," ujar Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas itu, kepada Tempo, Rabu 23 September 2015.

Gagasan itu, kata Saldi, disampaikan Adnan Buyung saat bincang-bincang secara personal sebelum Anugerah Muhammad Yamin di Sawahlunto, akhir Mei 2014 lalu.

Menurut Saldi, saat itu Adnan Buyung mengatakan dengan sistem pemerintahan campuran, akan ada pembagian otoritas yang jelas antara kepala eksekutif (perdana menteri) dan kepala negara (presiden). Sehingga tak menumpuk di satu tangan seperti dalam sistem parlementer.

Selain itu, pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia itu juga menyebutkan kekuasan kepala negara tidak hanya seremonial seperti dalam sistem parlementer. Kata Saldi, ini yang mendasari Adnan Buyung menggagas sistem pemerintahan campuran.

Bagi Saldi, Adnan Buyung merupakan salah satu tokoh yang sangat berjasa dalam perkembangan sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia.

"Bang Buyung orang pertama yang meluruskan cara pandang orang terhadap konstitusi kita. Terutama terhadap sejarah penting di republik ini, yaitu soal konstituante," ujar Guru Besar Hukum Tata Negara Unand ini.

Ketika itu, kata Saldi, banyak orang yang mengatakan konstituante itu gagal. Namun, Adnan Buyung dalam disertasinya berjudul "Aspirasi Pemerintahan Konstitusional di Indonesia (Studi Sosio-Legal Atas Konstituante 1956-1959)", menyebutkan, konstituante tidak gagal, tapi digagalkan.

Dalam disertasinya itu, Adnan Buyung mengungkap konstituante sudah hampir menyelesaikan konstitusi baru. Kecuali untuk dasar negara. Namun, tiba-tiba dibubarkan Soekarno, Presiden ketika itu.

Padahal, kata Saldi, dalam kajian Adnan Buyung, konstituante masih punya waktu hingga Maret 1960. Masih ada sisa sembilan bulan lagi untuk pembahasan.

"Tapi sewaktu reses pertengahan tahun 1959, dibatalkan Soekarno melalui dekrit,. Hasil kerja dan sikap Soekarno itulah konsituante sudah digagalkan,' ujarnya.

Pemikiran ini juga yang mendasari PUSaKO menganugrahi Adnan Buyung dalam Anugerah Muhammad Yamim. Dengan kategori karya monumental. Yaitu disertasi berjudul "Aspirasi Pemerintahhan Konstitusional di Indonesia (Studi Sosio-Legal Atas Konstituante 1956-1959)", saat menyelesaikan studi doktor di Universitas Utrect, Belanda pada 1992.

Saldi mengatakan, Adnan Buyung salah satu tokoh besar yang beranggapan UUD perlu diperbaiki dan disempurnakan. Sebab, ini bukan saja pemikiran Adnan Buyung, tapi juga janji pendiri bangsa yang akan menyempurnakan UUD lebih konfrehensif.

"Bang Buyung memiliki peran dalam perkembangan sejarah hukum tata negara di Indonesia," ujarnya.

Adnan Buyung Nasution meninggal dunia Rabu pagi di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta pukul 10.17 WIB. Sebelumnya Buyung dirawat karena menderita gagal ginjal.

ANDRI EL FARUQ


Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

6 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

59 hari lalu

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

59 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

59 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya