TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI mengirim 140 personel gabungan ke Mali, Afrika. Pasukan gabungan tersebut terdiri atas 121 prajurit TNI Angkatan Darat dan 19 prajurit TNI Angkatan Udara. "Pengiriman pasukan TNI merupakan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Dede Rusamsi, mewakili Panglima TNI, dalam siaran pers, Kamis, 17 September 2015.
Selain pasukan, Mabes TNI mengirim tiga helikopter jenis MI-17 ke Mali. Sesuai dengan rencana, 140 anggota pasukan yang dipimpin Letnan Kolonel Zulfirman Chaniago itu akan diberangkatkan hari ini, Jumat, 18 September 2015. Sedangkan ketiga heliopter akan dikirim ke Mali pada 23 September mendatang. Pasukan dan helikopter TNI akan bertugas di Mali selama satu tahun.
Menurut Dede, satuan tugas helikopter TNI akan bertugas menjaga perdamaian Mali yang terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Mali telah dihadapkan dengan krisis yang mendalam dan serius di semua sektor kehidupan politik, keamanan, kohensi sosial rapuh, diskriminasi, dan perselisihan internal. "Merujuk Resolusi Dewan Keamanan PBB 2164 Tahun 2014, misi satgas helikopter TNI untuk memastikan keamanan, stabilitas dan perlindungan warga sipil, mendukung dialog politik nasional, serta rekonsiliasi," katanya.
Mewakili Panglima TNI, Dede meminta prajurit dapat melaksanakan tugas secara profesional dan sesuai dengan aturan pelibatan yang telah ditetapkan Komando Integrasi PBB. Dede juga meminta prajurit menjaga kesehatan saat bertugas jauh dari Tanah Air. "Jangan lupa laksanakan pemeliharaan helikopter sesuai dengan prosedur. Tidak boleh memaksakan helikopter serta personel di luar batas kemampuan dalam pelaksanaan tugas," ujarnya.
INDRA WIJAYA
Berita terkait
Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel
16 hari lalu
PM Irlandia Simon Harris mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa berkewajiban meninjau perjanjian yang mendefinisikan hubungan dagang dengan Israel
Baca SelengkapnyaMenlu Austria: Israel Langgar Hukum Internasional dalam Serangan ke Pasukan Perdamaian PBB
18 hari lalu
Austria, salah satu sekutu terdekat Israel, meluapkan kemarahannya atas serangan terhadap pasukan perdamaian PBB di Lebanon.
Baca SelengkapnyaIsrael Serang Pasukan Perdamaian PBB, Berikut Tanggapan Presiden Prancis, PM Spanyol, dan Menlu Retno Marsudi
18 hari lalu
Apa komentar Macron, Sanchez, dan Retno Marsudi soal serangan Israel ke Pasukan Perdamaian PBB?
Baca SelengkapnyaUni Eropa Desak Israel Jelaskan Penyerangan ke Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon
18 hari lalu
Uni Eropa juga mendesak semua pihak untuk menjamin keamanan staf UNIFIL, termasuk dari 16 negara anggota Uni Eropa
Baca SelengkapnyaSekjen PBB: Serangan terhadap Pasukan Perdamaian PBB adalah Kejahatan Perang
19 hari lalu
Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB "merupakan kejahatan perang"
Baca SelengkapnyaMenteri Israel: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tak Berguna!
19 hari lalu
Menteri Energi Israel Eli Cohen menuduh pasukan perdamaian UNIFIL PBB di Lebanon sebagai kekuatan tidak berguna
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Jaminan Keamanan UNIFIL hingga Netanyahu Tuding Pasukan Perdamaian PBB
19 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Ahad 13 Oktober 2024 diawali oleh 34 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL desak jaminan keselamatan
Baca SelengkapnyaNetanyahu: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Jadi 'Perisai Manusia' bagi Hizbullah!
20 hari lalu
Netanyahu menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan bertindak sebagai "perisai manusia" bagi Hizbullah.
Baca SelengkapnyaNetanyahu Desak PBB Pindahkan Pasukan Perdamaian di Lebanon dari Zona Tempur
20 hari lalu
5 personel pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) terluka akibat serangan pasukan Israel
Baca Selengkapnya34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon
20 hari lalu
Sebanyak 34 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL menyerukan perlindungan bagi pasukan perdamaian PBB di Lebanon
Baca Selengkapnya