Pelaku Kebakaran Hutan Diduga Perusahaan Sawit

Reporter

Kamis, 10 September 2015 16:25 WIB

Personel TNI dibantu relawan memadamkan kebakaran lahan gambut di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, 8 September 2015. Jumlah titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera mulai menurun. Satelit Tera dan Aqua hanya memantau 39 titik panas di wilayah tersebut. Jauh lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 413 titik. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, ada dugaan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan dilakukan perusahaan sawit. Temuan itu berdasarkan hasil pengecekan ke lapangan oleh tim penegakan hukum dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Di Kalimantan Barat rata-rata sawit, begitu juga di Sumatera Selatan dan Riau," kata Siti Nurbaya, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 10 September 2015. Namun, menurut dia, lembaganya belum menerima informasi mengenai pelaku kebakaran hutan di Kalimantan Tengah.

Siti Nurbaya menambahkan, sesuai temuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ada 18 perusahaan yang diduga melakukan pembakaran hutan. Di Sumatera Selatan dan Riau masing-masing ada dua perusahaan, serta di Kalimantan Barat terdapat tujuh perusahaan, dan beberapa perusahaan di Kalimantan Tengah. "Itu paling sedikit."

Ia mengatakan tim penegakan hukum Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Kepolisian RI, TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menyelidiki kasus kebakaran hutan tersebut. Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah turut membantu.

Setelah mendapat laporan dari tim, Siti Nurbaya mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menggelar pertemuan dengan tim penegakan hukum, Jumat, 11 September. Pertemuan ini bertujuan untuk memverifikasi hasil temuan tim di lapangan. "Kami analisis, selanjutnya diklasifikasi," ujar Siti Nurbaya. "Kami belum tahu mereka sengaja atau tidak membakar hutan."

Jika terbukti dan masuk dalam kategori pelanggaran ringan, Siti Nurbaya mengatakan, pelaku pembakaran hutan tersebut akan dikenai sanksi rehabilitasi serta diharuskan meminta maaf ke masyarakat. Tapi kalau pelanggaran berat akan diproses di pengadilan dan dicabut izin operasinya.

SINGGIH SOARES

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

47 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

52 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya