Malam Ini Komnas HAM Terbang ke Timika, Kasus Apa?

Reporter

Senin, 7 September 2015 14:17 WIB

Tambang terbuka Grasberg, PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Mimika, Timika, Papua. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Tim pemantau Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) malam ini berangkat ke Timika, Papua, untuk melakukan pengumpulan fakta dan data tentang peristiwa penembakan di kompleks Gereja St. Fransiskus Koperapoka di Jalan Bhayangkara, Timika, Papua, pada 28 Agustus 2015.

"Agenda Komnas HAM di Timika, kami akan bertemu korban, gereja, Keuskupan Timika, TNI, Polri, dan Bupati Mimika," kata Natalius Pigai, Anggota Komnas HAM, Senin, 7 September 2015. Natalius memimpin tim pemantauan Komnas HAM kasus penembakan di Timika.

(Baca juga: Uskup Timika Kecam Penembakan Aparat TNI di Gereja)

Menurut Natalius, tim pemantau Komnas HAM selama dua hari akan mengumpulkan data dan fakta di Timika. Setelah itu tim akan terbang ke Jayapura, ibu kota Papua, untuk bertemu Kapolda Papua Paulus Waterpauw dan Pangdam Cendrawasih Hinsa Siburian. Tim akan tinggal selama dua hari di Jayapura.

Dalam pertemuan dengan Kapolda Papua dan Pangdam Cendrawasih, kata Natalius, tim Komnas HAM akan mendesak dilakukan penegakan hukum dengan membawa para pelakunya untuk diadili di Mahkamah Militer di Jayapura.

Natalius beralasan pelaku penembakan di komplek Gereja St. Fransiskus Koperapoka telah diketahui, yakni anggota Kodim 1710 bernama Serka Makher dan Sertu Ashar.

Sebelumnya, petugas Pastoral Keuskupan Timika, Papua, Santon Tekege, menjelaskan kronologi penembakan oleh dua aparat TNI mabuk yang menewaskan dua warga sipil, yakni Imanuel Mailmaur, 23 tahun, dan Yulianus Okoware, 23 tahun, serta melukai beberapa orang yang berada di komplek gereja.

"Sebenarnya masih ada yang mengalami luka-luka tembakan, tetapi tidak bisa terdata karena banyak aparat keamanan tidak mengizinkan mengambil data para korban di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.

Menurut Santon, kejadian ini sebenarnya bermula saat ada acara pukul tifa, yakni acara khas orang Mimika untuk menyambut suksesnya seseorang dalam meraih gelar di dunia pendidikan. Namun dalam acara pukul tifa pada Kamis malam, 27 Agustus 2015, di Koperapoka, Timika, dua orang tak dikenal datang di tempat acara tersebut dalam keadaan mabuk dan menggunakan kendaraan bermotor.

"Karena kedua orang tak dikenal itu datang dalam keadaan mabuk, masyarakat menolak mereka masuk ke tempat acara itu. Kemudian mereka pulang dengan emosi dan penuh kemarahan kepada petugas keamanan acara pukul tifa itu," katanya. Selang beberapa menit, keduanya datang kembali.

Saat datang untuk kedua kalinya itu, kata Santon, mereka membawa senjata laras panjang dan pisau sangkur. "Kedua pelaku lalu berdebat dengan penjaga keamanan dari Orang Muda Katolik (OMK) dalam acara itu. Keduanya mencoba mendobrak paksa masuk dalam acara pukul Tifa dan mengacaukan situasi acara itu," ujar Santon.

Menurut Santon, kedua orang pelaku penembakan itu menodongkan pisaunya ke arah masyarakat Timika di sekitar pusat acara pukul tifa itu. "Bukan hanya itu, keduanya juga menodongkan senjata laras panjang yang mereka bawa. Masyarakat mulai takut dan cemas. Acara pukul tifa mulai kacau karena kehadiran orang tak dikenal itu," katanya.

Setelah acara pukul tifa kacau, kata Santon, kedua orang pelaku keluar dari tempat acara pukul tifa menuju arah jalan raya. "Dari jalan raya itulah pelaku mengeluarkan tembakan ke arah massa yang ada di sekitar sepanjang Jalan Raya Koperapoka. "Saat itu massa kocar-kacir karena takut kena peluru senjata tajam yang ditembakkan kedua pelaku."
MARIA RITA

Berita terkait

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

19 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

5 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

7 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

8 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

8 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

15 hari lalu

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?

Baca Selengkapnya

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

15 hari lalu

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

Pembunuhan terhadap Danramil Aradide oleh OPM disebut sebagai Pelanggaran HAM Berat. Pelanggaran HAM seperti apa yang masuk kategori berat?

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

16 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

23 hari lalu

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

26 hari lalu

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.

Baca Selengkapnya