Kabut Asap, Bandara Sultan Syarif Pekanbaru Lumpuh  

Reporter

Jumat, 4 September 2015 12:54 WIB

Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Kamis, 9 Juli 2015. Tempo/ Bintari Rahmanita

TEMPO.CO, Pekanbaru -Sebanyak 12 pesawat membatalkan penerbangan ke Pekanbaru akibat gangguan kabut asap. Aktivitas bandara Sultan Syarif Kasim II lumpuh. Hingga pukul 12.00 WIB , tidak satupun pesawat dapat mendarat lantaran jarak pandang hanya 500 meter.

"Jarak pandang terganggu akibat asap pekat di bandara," kata Duty Manajer Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan, kepada Tempo, Jumat, 4 September 2015.

Menurut Ibnu, jarak pandang tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan. Sebab batas maksimal untuk melakukan pendaratan 1.000 meter. "Sedangkan hingga kini jarak pandang di Pekanbaru hanya 500 meter," ujarnya.

Ibnu mengatakan, dua pesawat dari Jakarta yakni Citilink dari Jakarta dan AirAsia dari Bandung sudah sempat berada di atas langit Pekanbaru. Namun pilot Citilink memutuskan untuk kembali ke Jakarta sedangkan AirAsia alihkan pendaratan (divert) ke Kuala Lumpur lantaran landasan pacu tertutup asap.

Kedua pesawat itu kata Ibnu, tidak dapat mengalihkan penerbangan ke Batam lantaran Bandara Hang Nadim telah terjadi penumpukkan pesawat yang divert dari Bandara Kuala Namu.

"Pesawat di Batam menumpuk, makanya kembali ke Jakarta dan divert ke Kuala Lumpur," jelasnya.

Distrik Sales Manajer Citilink, Ridwan mengaku sebanyak lima penerbangan Citilink terpaksa ditunda akibat asap. Pihaknya masih menunggu perintah dari kantor Jakarta terkait pembatalan penerbangan saat ini. "Kami masih tunggu info apakah dibatalkan atau tidak," ujarnya.

Menurut Ridwan, sejak dua hari terakhir ini Citilink terpaksa membatalkan penerbangan karena asap. Pihaknya terpaksa mengembalikan tiket penumpang atau menjadwal ulang penerbangan. Belum diketahui berapa jumlah kerugian maskapai tersebut.

"Kerugian pasti ada, tapi kami belum menghitung," katanya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru, Sugarin menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau 362 titik api yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan. Sebanyak 31 diantaranya terdapat di Riau. "Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi tadi," katanya.

Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan mengganggu kualitas udara di sejumlah wilayah di Riau seperti Pekanbaru 800 meter, Rengat 800 meter, Dumai 2 kilometer dan Pelalawan 800 meter.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

18 jam lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Waktu Tempuh Kereta Cepat Jakata-Surabaya, Bea Cukai Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Waktu Tempuh Kereta Cepat Jakata-Surabaya, Bea Cukai Tukang Palak Berseragam

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Senin, 29 April 2024, dimulai dari waktu tempuh perjalanan kereta cepat Jakarta - Surabaya.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

3 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

3 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

3 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya