Artis AS Syuting Sinetron, Malah Ditangkap Usai Kencani Tamu  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 4 September 2015 08:03 WIB

Ilustrasi prostitusi/pelacuran. Ian Waldie/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menangkap jaringan prostitusi yang melibatkan artis dan model cantik berinisial AS, 23 tahun. AS ditangkap di tempat berbeda dengan empat perempuan lain yang berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG), yang masing-masing berinisial CL, CT, CN, dan CK.

Baca juga:
Tertangkap di Surabaya, Artis AS Bertarif Rp 8 Juta Per Jam
Artis Cantik AS Digerebek Usai Layani Tamu, Muncikari Buron


Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Surabaya Ajun Komisaris Besar Takdir Mattanete mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap AS, tujuan model tersebut datang ke Surabaya semula untuk pengambilan gambar atau syuting sinetron. AS berada di Surabaya sejak Senin, 31 Agustus 2015.

Namun, Takdir menduga sudah ada beberapa pria hidung belang yang sudah dilayani oleh perempuan berusia 23 tahun itu. “Jumlah pria yang dia layani kami belum tahu berapa orang, bahkan kami juga belum tahu apakah pelanggannya itu dari kalangan pejabat, pengusaha, atau warga biasa," ucapnya, Kamis, 4 September 2015.

Menurut Takdir, kelima perempuan itu diduga menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia dari jaringan prostitusi yang melibatkan muncikari berinisial YY dan BS, yang saat ini keduanya masih dinyatakan buron. Kepolisian masih terus mengembangkan kasus tersebut.

Penggerebekan yang melibatkan artis AS itu bermula dari penangkapan empat SPG di salah satu hotel di Surabaya. Takdir menjelaskan, keempat SPG itu diminta YY untuk melayani pria hidung belang di hotel tersebut. Dalam penggerebekan itu, polisi juga mendapat informasi mengenai adanya upaya perdagangan manusia di hotel yang berbeda.

Hotel yang dimaksud itu di Jalan Embong Malang, Surabaya. Setelah digerebek, polisi menemukan artis dan model cantik AS dalam kondisi mabuk berat. Takdir menduga, AS pun usai melayani tamunya lantaran disuruh BS. "Bahkan, setelah kami melakukan tes urine, dia positif mengkonsumsi narkoba jenis ekstasi," ucap Takdir.

Takdir menambahkan, modus kedua muncikari dalam melakukan aksi kriminalnya lewat layanan media sosial, seperti grup BlackBerry Messanger dan Facebook, untuk menyebarkan foto-foto milik perempuan yang bisa memuaskan nafsu para pria hidung belang. Pria hidung belang yang ingin dilayani SPG itu harus menghubungi YY untuk menyepakati harga Rp 1-2 juta per jam.

Simak Juga
Jatuh dari Lantai 15, Kematian Alumnus UI Ini Tak Wajar
Tekanan Les Bisa Membuat Anak Stres


Sedangkan artis dan model cantik AS dibanderol Rp 8-10 juta per jam. "Pola pembayaran tergantung kesepakatan, ada yang bayar setengah dulu, tapi ada langsung tunai sekali pakai," ucap Takdir. Barang yang disita oleh polisi adalah 28 kondom yang belum dipakai, uang Rp 13,2 juta, tiga kunci kamar hotel, lima ponsel, dan tiga kuitansi pembayaran kamar.

MUHAMMAD SYARAFAH

Berita Komjen Buwas Dicopot
EKSKLUSIF: Komjen Budi Waseso Blakblakan soal Pencopotannya
Komjen Budi Waseso Dicopot, Penggantinya Anang Iskandar
Komjen Buwas Akhirnya Dicopot, Ada Pesan bagi Anang Iskandar

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

4 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

12 jam lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

7 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

22 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

42 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya