Warga Korban Lapindo Ramai-ramai Kuras Isi Rekening  

Reporter

Jumat, 4 September 2015 05:49 WIB

Presiden Joko Widodo bertemu dengan warga korban Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, 25 Agustus 2015. Presiden menargetkan pencairan ganti rugi korban Lumpur Lapindo pada akhir September 2015. Hingga saat ini berkas ganti rugi warga yang sudah di bayar sebanyak 753 dari total keseluruhan sebanyak 3.324. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Sidoarjo:Puluhan warga korban Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, langsung 'menyerbu' kantor Bank BRI setempat begitu menerima pencairan dana ganti rugi. Penantian selama sembilan tahun langsung mereka tebus dengan langkah cepat menarik dana-dana itu dari bank.

Langkah itu seperti yang tampak pada Kamis 3 September 2015. Puluhan warga dengan wajah yang sumringah duduk manis di kursi tunggu Bank Rakyat Indonesia Cabang Sidoarjo. Mereka antre dengan setia menunggu panggilan teller.

Meski loket baru dibuka pukul 13.00, namun mereka tetap sabar menunggu sejak pagi. "Ini saya nunggu sejak jam 10.00. Tapi tidak apa-apa, yang penting ganti rugi sudah cair setelah menunggu sembilan tahun," kata ibu paruh baya yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Ia mengaku akan mengambil semua uang ganti rugi yang ada di rekeningnya sebesar Rp 274 juta. Namun keinginannya itu tak bisa dilakukan. Ketentuan yang dihadapi adalah bahwa dalam sehari, bank hanya membatasi transaksi tunai Rp 200 juta. "Inginnya sih saya ambil semua mas, tapi ya tidak apa-apa karena yang penting cair," ujarnya yang datang dalam 'kawalan' suami dan dua kerabatnya yang lain.

Hal yang sama dilakukan Kastawi, warga korban Lumpur Lapindo dari Desa Renokenongo, Porong. Ia ke bank didampingi keponakan dan saudaranya. Dia juga akan mengambil semua uang ganti rugi yang masuk di rekeningnya. "Tak banyak mas, cuma sekitar Rp 220 juta," kata Muslimin, keponakan Kastawi.

Ada juga Lisman, 70 tahun. Tapi, berbeda dengan ibu paruh baya dan Kastawi, jumlah sisa ganti rugi Lisman hanya Rp 15 juta dari total Rp 24 juta. "Ini sisa ganti rugi tanah basah alias sawah," kata dia.

Ibu paruh baya, Kastawi, dan Lisman termasuk diantara kelompok yang menerima dana talangan dari pemerintah pada Rabu sore, 2 September 2015. Sebanyak 831 berkas ganti rugi korban lumpur yang berada di dalam peta area terdampak secara serentak ditransfer ke masing-masing rekening warga.

Koordinator Pangaduan Validasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Khusnus Khuluk, mengatakan nilai nominal 831 berkas itu sebesar Rp 233 miliar. "Jadi total berkas yang sudah dikirim BPLS sebanyak 2.508 dari total 3.324. Dengan demikian, berkas yang sudah cair separuh lebih," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan ganti rugi rampung akhir September.
Pemerintah memberikan dana talangan ganti rugi korban lumpur sebesar Rp 767 miliar kepada PT Minarak lapindo Jaya, selaku juru bayar PT Lapindo Brantas. Dana sebesar itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015.

NUR HADI

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

14 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

16 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

30 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

31 hari lalu

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

Berikut syarat dan tata cara mengajukan pinjaman di Bank BRI untuk produk Briguna Karya. Total limit pinjaman mencapai Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

33 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

35 hari lalu

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertemu dengan pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya