TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Indonesia Hebat kini memiliki keluarga baru. Partai Amanat Nasional hengkang dari Koalisi Merah Putih dan bergabung dengan partai pendukung pemerintahan Joko Widodo. Pengumuman mengenai pindahnya PAN terjadi pada Selasa kemarin. Meskipun masih ada perbedaan pendapat antara Amien Rais, pendiri PAN, dan Zulkifli Hasan, PAN tetap memilih untuk bergabung dengan KIH.
Terkait dengan pindahnya PAN ke KIH, Partai Demokrat yang tergabung di KMP tetap memilih konsisten dan menjadi fraksi netral. Ditemui di gedung DPR, Agus Hermanto, Wakil Ketua DPR yang berasal dari Fraksi Demokrat, mengatakan bahwa Demokrat tetap memilih untuk konsisten dan menjadi fraksi netral.
Di lain pihak, koalisi antara Partai Demokrat dan PAN pada pilkada Surabaya tidak akan terpengaruh oleh kepindahan PAN ke KIH. Agus Hermanto mengatakan bahwa Demokrat tidak akan mencampuradukkan urusan antara di daerah dan pusat. "Kita harus membedakan antara pilkada dan alur-alur yang berada di pusat," ia menegaskan.
Sebelumnya, Demokrat dan PAN Surabaya berkoalisi untuk mengusung pasangan Rasiyo-Bhimam Abror sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya periode 2015-2020. Pasangan Rasiyo-Dhimam diplot untuk menandingi pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana yang diusung PDIP.
Pancalonan Dhimam Abror yang diusung PAN dianulir KPU karena persyaratannya kurang. Kini Demokrat-PAN tengah menyiapkan pengganti Dhimam.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Berita terkait
Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
3 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
6 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca SelengkapnyaKata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk
6 hari lalu
Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.
Baca SelengkapnyaRespons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
11 hari lalu
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...
Baca SelengkapnyaRespons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN
12 hari lalu
KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.
Baca SelengkapnyaProfil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
23 hari lalu
Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
24 hari lalu
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaRiwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo
17 Agustus 2023
Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.
Baca SelengkapnyaDeklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu
17 Agustus 2023
PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.
Baca SelengkapnyaSoal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya
21 Juli 2023
Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.
Baca Selengkapnya