Komisi Hukum DPR Tak Peduli terhadap Kategori Pansel Capim KPK  

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 1 September 2015 14:51 WIB

Ketua Pansel Pimpinan KPK Destry Damayanti (kedua kanan) bersama anggota Pansel Natalia Subagyo (kiri), Yenti Garnasih (kedua kiri), Supra Wimbarti (kanan) memberikan keterangan pers di sela proses seleksi tahap ketiga calon Pimpinan KPK di Jakarta, 27 Juli 2015. TEMPO/IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat bersiap menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2015-2019. Namun anggota Dewan tak akan terikat dengan kategori yang dibuat panitia seleksi, yaitu pencegahan, penindakan, manajemen, dan supervisi.

"Kami mengutamakan integritas. Tidak tertutup kemungkinan kami tidak memilih satu pun dari bidang itu," ujar anggota Komisi Hukum, Arsul Sani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 1 September 2015.

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini menyebutkan beberapa tugas pokok dan fungsi satu bidang hampir sama dengan bidang lainnya. Misalnya, aspek monitoring yang juga dibutuhkan dalam proses penindakan. "Jadi nanti saya rasa kami akan lebih cair," ujarnya.

Uji kepatutan dan kelayakan di DPR diperkirakan akan dilaksanakan pada Oktober mendatang. Arsul menginginkan KPK telah memiliki pimpinan baru sebelum masa sidang kelima usai.

Panitia seleksi akhirnya mengumumkan delapan nama yang lolos seleksi tahap akhir untuk menjadi orang nomor satu di komisi rasuah. Nama-nama yang diumumkan dibagi dalam empat kategori, yaitu:

Bidang Pencegahan:
1. Saut Situmorang (staf ahli Kepala BIN)
2. Surya Tjandra (pengacara)

Bidang Penindakan:
1. Alexander Marwata (hakim ad hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi)
2. Brigadir Jenderal Basaria Panjaitan (kepolisian)

Bidang Manajemen:
1. Agus Rahardjo (Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan)
2. Sujarnako (Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi KPK)

Bidang Supervisi, Koordinasi, dan Monitoring:
1. Johan Budi Sapto Pribowo (pelaksana tugas pimpinan KPK)
2. Laode Muhammad Syarif (akademikus dari Universitas Hasanuddin)

INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

11 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya