TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tetap berencana untuk merayakan ulang tahun kelompok itu pada 4 Desember. Hal itu disampaikan juru bicara GAM Bakhtiar Abdullah di Lampriet, Banda Aceh, Kamis (24/11). Menurutnya, acara itu tidak akan sama dengan perayaan yang lazim diadakan oleh personel GAM di masa lalu. Saat itu, anggota GAM menggelar upacara dengan senjata. "Perayaan milad (ulang tahun) sekarang hanya dengan mengadakan sedikit kenduri untuk masyarakat," kata Bachtiar. Bakhtiar mengatakan, peringatan milad GAM tidak bertentangan dengan kesepakatan damai yang telah ditandatangani di Helsinki, Finlandia, 14 Agustus 2005. Alasannya, anggota GAM hanya akan mengadakan kenduri dan doa bersama. Mereka, kata dia, juga tidak memakai atribut militer. Saat perayaan, menurutnya, bahkan akan diadakan sosialisasi perdamaian kepada masyarakat. Dikatakannya, masyarakat akan benar-benar bisa merasakan damai karena tidak ada lagi parade senjata dan atribut militer dalam peringatan milad ."Siapapun bisa melihat acara itu, kalau TNI/Polri mau mendengar dan merekam pidato-pidato dalam acara tersebut, silakan," tuturnya. GAM belum memastikan tempat peringatan dipusatkan. "Yang penting tidak akan menganggu proses damai," kata dia.Beberapa waktu yang lalu, Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal Supiadin AS mengatakan bahwa peringatan milad GAM bertentangan dengan perjanjian damai. "Kalau milad mereka gelar, perdamaian hanya di bibir saja," katanya di Lhokseumawe, pekan lalu. Adi Warsidi