Ketua MPR, Zulkifli Hasan. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan Pemilu 2019 masih empat tahun lagi. Namun Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan sudah mulai mempetakan kekuatan-kekuatan partai politik lain.
Ketua Majelis Pemusyawaratan ini memuji kekuatan tiga partai politik yang kini menjadi partai penyokong pemerintahan, yakni PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasional Demokrat. “Jangan lupa, PDIP sekarang menjadi partai penguasa. Sangat kuat sekali,” kata Zulkifli dalam sambutan pembukaan Muswil PAN Jawa Tengah yang digelar Sabtu-Minggu, 29-30 Agustus 2015.
Zulkifli juga mengingatkan kader partainya untuk tidak menganggap enteng kekuatan PKB dalam Pemilu 2019. PKB, kata Zulkifli, saat ini punya tujuh menteri. Zulkifli menyindir kader-kader PKB yang kini wajahnya sumringah.
Kebetulan dalam acara Muswil PAN Jawa Tengah ada dua pengurus PKB Jawa Tengah yang datang dengan memakai jas. “Coba lihat, jasnya (pengurus PKB) lebih bagus dari jasnya PAN. Wajahnya sudah tampak lebih cerah,” kata Zulkifli yang disambut tertawa hadirin.
Bekas Menteri Kehutanan ini menilai kekuatan PKB akan lebih dahsyat lagi karena didukung organisasi kemasyarakatan, yakni politikus PKB yang menjadi Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faisal Zaini. “Itu pun masih ditambah lagi Ketua MUI (majelis Ulama Indonesia),” kata Helmy. Saat ini Ketua MUI yang baru adalah Makruf Amin yang juga menjadi Rais Am PBNU.
Zulkifli pun menyampaikan pembacaannya ke kekuatan Partai Nasdem yang diketuai Surya Paloh. Sebagai partai baru, Nasdem kini kekuatannya sudah diperhitungkan. “Apalagi Nasdem punya segala-galanya. Punya Jaksa Agung, punya (stasiun televisi swasta) Metro TV, iya tho,” kata Zulkifli. Ia meminta agar pengurus PAN tidak ketinggalan dengan PDIP, PKB dan Nasdem. “Memang itu tidak mudah karena semua mau menang,” katanya.