Bupati Purwakarta Wajibkan PNS Pakai Tas Daur Ulang

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 09:36 WIB

Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat menyampaikan Pidato Kebudayaan di hadapan 700 peserta Forum Pemimpin Muda Dunia yang berasal dari 90 negara di markas PBB New York, Amerika Serikat, 18 Agustus 2015. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan memberlakukan aturan pemakaian tas kerja yang terbuat dari bahan daur ulang buatan sendiri kepada semua karyawannya. "Nanti semua pegawai dan pejabat pemkab harus pakai tas bahan daur ulang buatan sendiri," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepada Tempo, Selasa, 25 Agustus 2015.

Selain itu, para ibu Dharma Wanita-nya juga harus menggunakan tas produksi sendiri. "Makanya jangan belanja tas merek dan buatan luar melulu," ujar Dedi.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta Agus Rachlan mengaku tak masalah dengan ide dan terobosan yang dilakukan bosnya tersebut. "Atas terobosan yang positif, selaku bawahan, kami harus mengapresiasinya," tuturnya.

Saat ini, penggunaan tas yang terbuat dari bahan daur ulang buatan sendiri tersebut baru diberlakukan di kalangan anak-anak sekolah, dari tingkat SD hingga SMA dan sederajat. "Kami ingin mengajarkan soal inovasi dan kemandirian sejak dini," ucap Dedi.

Dedi mengatakan orang tua, para karyawan dan pejabat Pemkab serta ibu-ibu Dharma Wanita harus menjadi penyokong utama. Dengan demikian, program yang mendidik soal inovasi dan kemandirian serta pembangunan karakter budaya tersebut bisa dikawal bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat.

Dedi mengakui punya obsesi besar buat mewujudkan Purwakarta sebagai kota inovatif yang mandiri dan berkarakter budaya, terutama budaya Sunda. "Target kami, tiga tahun ke depan, cita-cita tersebut harus sudah terwujud," katanya.

Bukan cuma pembuatan dan penggunaan tas daur ulang, dalam upaya mengembangkan inovasi, kreativitas, kemandirian, dan pendidikan karakter, Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga sudah menerapkan program masuk sekolah mulai pukul 06.00, mengaji dan menghafal selepas magrib, puasa Senin-Kamis, beternak kambing, bercocok tanam, dan berkebun di halaman rumah yang diwajibkan buat anak-anak sekolah.

Salah satu orang tua murid SD di Kecamatan Kiara Pedes, Elan, mengaku tak keberatan dengan program inovatif, kreatif, kemandirian, dan pendidikan karakter yang dibebankan kepada anak didik tersebut. "Sebab, hasilnya sangat positif. Anak-anak jadi lebih disiplin dan mandiri," ujar Elan. Ia sendiri, yang semula agak malas-malasan, sekarang terbiasa bangun pagi dan bisa salat subuh berjemaah yang semula sangat langka dia lakukan bersama anak dan istrinya.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

8 Desember 2021

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

Sumber gempa berkedalaman 7 kilometer akibat aktivitas Sesar Cirata.

Baca Selengkapnya

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

16 Maret 2020

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

Gempa tektonik yang bersumber di darat kembali menggoyang sebagian Purwakarta, Jawa Barat. Kali kedua dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

8 Maret 2019

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

Apa saja kelebihan Taman Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat, sehingga cocok sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional?

Baca Selengkapnya

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

24 November 2017

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

Dedi akan memprioritaskan para pelajar yang bersekolah di wilayah perkotaan terlebih dahulu. Sebab, kondisinya sudah nyaman dengan trotoar yang bagus serta arus kendaraannya landai.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

24 November 2017

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

Dedi mengatakan, sate maranggi itu sudah menjadi ikon kuliner Purwakarta yang sudah mendunia dan sudah dipatenkan. Penikmatnya pun mulai dari rakyat biasa hingga Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

24 November 2017

Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

Kang Dedi mengaku senang dengan bergulirnya program ATM Beras Perelek. "Cita-cita kami untuk mensubsidi beras premium secara gratis melalui subsidi silang si kaya buat si miskin telah terlaksana dengan baik," ucapnya.

Baca Selengkapnya

Air Mancur Sri Baduga Tak Berjoget untuk Sementara

18 September 2017

Air Mancur Sri Baduga Tak Berjoget untuk Sementara

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta maaf kepada semua
warga Purwakarta dan para pelancong luar daerah karena
kenyamanannya untuk menonton air mancu

Baca Selengkapnya

Mahyudin : Pancasila Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa

16 September 2017

Mahyudin : Pancasila Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa

Bung Karno menggali Pancasila dari budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya

FKUB DKI Belajar Soal Toleransi dan Keberagaman ke Purwakarta

13 September 2017

FKUB DKI Belajar Soal Toleransi dan Keberagaman ke Purwakarta

Di tengah ranking Jawa Barat yang sangat rendah, Kabupaten
Purwakarta memiliki tingkat kerukunan umat beragama yang
tinggi.

Baca Selengkapnya