Pilkada, Komisioner KPU Mojokerto 'Menghilang', Ada Apa?  

Reporter

Senin, 24 Agustus 2015 11:07 WIB

ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Mojokerto - Menjelang penetapan calon bupati dan wakil bupati, semua komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mojokerto “menghilang” atau tak berada di kantor KPU setempat di Jalan RA Basoeni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Sejatinya, Senin, 24 Agustus 2015, adalah penetapan calon bupati dan wakil bupati yang memenuhi syarat pemilihan kepala daerah. “Hari ini seharusnya rapat pleno penetapan calon, tapi semua komisioner enggak ada di tempat sejak semalam,” kata salah satu staf KPU Kabupaten Mojokerto.

Baca: Wah, Artis Amel Alvi Mencak-mencak Saat Digerebek BNN

Tidak diketahui di mana para komisioner KPU Kabupaten Mojokerto menggelar rapat pleno internal sebelum diumumkan di hadapan para bakal calon yang sudah mendaftar.

Ratusan aparat Polri dan TNI disebar di sejumlah lokasi, terutama di kantor KPU dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Mojokerto. “Petugas polres dibantu TNI dan Brimob Polda Jawa Timur menjaga kantor KPU dan Panwas,” kata Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto.

Di kantor KPU disiagakan 200 personel Polri dan TNI, termasuk Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Kami tidak ingin kecolongan seperti pilkada tahun 2010,” ujar Budhi. Saat itu terjadi aksi anarkistis. Pendukung calon yang tidak lolos membakar sejumlah mobil dinas pemerintah saat kesepakatan pilkada damai antarcalon di gedung DPRD dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Betulkah Pelacur Top AA Bertarif Rp 80 Juta Adalah Amel Alvi?

Pilkada Kabupaten Mojokerto tahun ini juga berpotensi rusuh. Ini terlihat dari perebutan rekomendasi partai politik yang saling klaim di antara calon yang bersaing. Ada tiga pasangan calon yang sudah mendaftar di KPU. Dua pasangan yang diusung parpol adalah petahana Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi dan petahana Choirun Nisa (Nisa)-Arifudisnyah (Arif). Sedangkan satu pasangan adalah calon perseorangan, yakni Misnan Gatot-Rahma Shofiana.

Mustofa dan Nisa yang menjadi bupati dan wakil bupati periode 2010-2015 kali ini pecah kongsi. Mustofa-Pungkasiadi diusung tujuh parpol, yakni PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, dan PKS. Nisa-Arif diusung empat parpol, yakni PKB, PPP, PBB, dan Hanura. Namun Nisa-Arif masih terganjal rekomendasi DPP PPP versi Djan Faridz yang juga diklaim kubu Mustofa-Pungkasiadi. Mustofa melaporkan tim sukses Nisa-Arif ke Panwas karena diduga memalsukan surat rekomendasi DPP PPP versi Djan Faridz.

Potensi rusuh lainnya adalah dugaan penipuan dan pemalsuan dukungan serta politik uang yang dilakukan calon perseorangan dan dilaporkan gabungan lembaga swadaya masyarakat (LSM) ke Panwas, tapi dinyatakan tidak memenuhi unsur pidana pemilu. LSM menuduh calon perseorangan Misnan-Shofi adalah “calon boneka” yang didanai calon petahana Mustofa.

Berita Menarik:
Heboh Rumah Tak Mempan Dirobohkan, Ahok: Saya Ada Mantra
Sengit, Giliran Ahok Tantang Rizal: Bongkar Saja Rumah Saya!

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

1 hari lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

1 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

3 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

3 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

5 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

6 hari lalu

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

PKB masih merahasiakan calon gubernur yang akan mereka dukung di Pilkada Jawa Timur pada November 2024.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

6 hari lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

PKB Masih Godok Nama untuk Maju Pilkada Jawa Timur 2024, Bukan Cak Imin

29 hari lalu

PKB Masih Godok Nama untuk Maju Pilkada Jawa Timur 2024, Bukan Cak Imin

PKB masih merahasiakan nama-nama kader atau tokoh yang akan diusungnya dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

32 hari lalu

Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

Khofifah Indar Parawansa ingin maju lagi untuk duduk di pucuk pemerintahan Jawa Timur

Baca Selengkapnya