Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menyatakan membidik sejumlah tersangka lain yang diduga ikut terlibat dalam kasus terorisme di Solo, Jawa Tengah. Hingga saat ini, polisi baru menetapkan tiga orang sebagai tersangka.
"Untuk sementara, tersangka baru tiga orang. Tapi masih ada beberapa orang lain yang diselidiki," kata Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jumat, 14 Agustus 2015.
Kemarin, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga orang pelaku terorisme di Solo. Saat penggeledahan di sejumlah lokasi di Solo, polisi menemukan bom rakitan yang sudah jadi dan setengah jadi, serta bendera Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS).
Menurut keterangan polisi, para tersangka itu berencana melakukan aksi pengeboman di sejumlah tempat ibadah pada 17 Agustus nanti. "Mereka sudah merencanakan membuat bom," kata Badrodin.
Ketiga tersangka adalah Ibaddurahman alias Ali Robani alias Ibad, 29 tahun, Yuskarman (31), dan Sugiyanto (30). Ketiganya merupakan warga Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Noer Ali mengatakan kelompok tersebut terkait dengan kelompok lama, yaitu Kelompok Badri yang telah berhasil diungkap pada 2012. Badri yang dikenal sebagai ahli pembuat bom itu banyak merekrut anggota baru. Beberapa di antaranya bahkan masih berusia remaja. Salah satu tersangka, Sugiyanto, juga merupakan target lama. "Dia terlibat dalam aksi penembakan polisi beberapa tahun lalu," kata Noer.
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.