Kenapa Masjid di Menteng Ini Disebut Tempat Baiat ISIS?  

Reporter

Jumat, 14 Agustus 2015 14:28 WIB

Terduga jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Syamsuddin Uba (kiri) menjalani pemeriksaan di Polda NTT, Kupang, 2 Agustus 2015. Polda NTT menahan tiga orang yang diduga terlibat organisasi bersenjata ISIS termasuk Syamsuddin Uba, yang berkedok menjadi tabib. ANTARA/Kornelis Kaha

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Masjid Al-Fataa yang terletak bersebelahan dengan satu gedung milik Kementerian Pertahanan di Menteng, Jakarta Pusat, menjadi sorotan media Australia, The Sydney Morning Herald, awal Agustus lalu. Masjid ini diberitakan menjadi tempat berkumpulnya orang-orang pendukung kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Di masjid ini juga dilakukan pembaiatan terhadap pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.

Tempo menemui imam Masjid Al-Fataa, Ustad Ghuffron, pada Kamis, 13 Agustus 2015. Ghuffron tidak menampik kabar bahwa terjadi baiat anggota ISIS di masjid itu seperti berita The Sydney Morning Herald pada 8 Agustus.

Namun, menurut Ghuffron, peristiwa itu sudah lama terjadi. Namun ia mengaku tidak tahu persis kapan terjadinya. “Saya memang pernah dengar itu dulu, tapi saya juga tidak tahu banyak,” ujar Ghuffron.

Ia juga berkukuh tak tahu-menahu tentang rekrutmen ISIS di Masjid Al-Fataa. Sebagai pengurus masjid, Ghuffron mengaku tak memiliki kewenangan memaksa apa saja yang boleh dilakukan di masjid. “Jadi begini, ada banyak kegiatan pengajian dan dakwah di masjid ini. Mereka juga sering mendatangkan banyak pembicara yang kadang sifatnya keras," ujarnya.

Salah satu pengisi pengajian yang dimaksud Ghuffron adalah Fauzan al-Anshori. Dalam laporan media Australia itu Fauzan ditengarai sebagai dalang rekrutmen anggota ISIS di Masjid Al Fataa. Sebelumnya ia dikenal sebagai aktivis gerakan Islam yang punya simpati terhadap kekhalifahan ISIS yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi.

Meski demikian, Syamsuddin Uba sebagai pihak yang mengundang Fauzan memberi materi di jemaah di Masjid Al-Fataa membantah kabar itu. Lewat pesan singkat kepada Tempo, ia mengatakan kabar tersebut cuma fitnah orang-orang yang ingin menjatuhkan nama Khilafah Islamiyah tempat ia berdakwah. “Tidak ada rekrutmen anggota ISIS. Kami mengadakan kajian, ada peserta pengajian yang minta baiat ke Khilafah Islamiyah,” kata Syamsuddin.

Syamsuddin menjelaskan kaitan pengajiannya di Al-Fataa terkait ISIS sudah tidak ada lagi. Ia mengaku hubungan Al-Fataa dengan ISIS cuma terjadi pada 16 Maret 2014. Saat itu sekitar 500 orang melakukan long march menuju Bundaran HI untuk mendeklarasikan dukungan kepada ISIS. “Massa saat itu langsung bubar, tidak ada struktur maupun organisasi setelah itu.”

Pria yang pekan lalu diinterogasi oleh Densus 88 dan Kepolisian NTT ini meminta media dan wartawan bersikap lebih bijak terkait pemberitaan yang menuduh mereka terlibat dengan ISIS. Bahkan ia menuntut balik mereka yang menuduh untuk membuktikan keberadaan ISIS di Indonesia, siapa ketua hingga anggotanya.



BINTORO AGUNG S.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya