Mahasiswa Poso Minta Pemerintah Segera Selesaikan Konflik Poso
Reporter
Editor
Jumat, 11 November 2005 13:06 WIB
TEMPO Interaktif, Makassar:Sedikitnya 30 orang mahasiswa yang tergabung dalam kerukunan mahasiswa Sulawesi Tengah Universitas Hasanuddin dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Sulawesi Selatan, meminta pemerintah menghentikan tindak kekerasan di Poso. Dalam aksi solidaritas yang digelar di perempatan tol Reformasi itu, mereka menebarkan sejumlah pamflet yang berisi seruan perdamaian, seperti "Indonesia merindukan kedamaian di Poso" dan "Kami tidak sama dengan hewan untuk diadu domba"Selain berorasi, para mahasiswa ini juga membagi-bagikan setangkai bunga dari kertas kepada pengguna jalan yang melintas, sebagai wujud aksi damai yang dilakukan.Menurut Ketua Kerukunan Mahasiswa Sulteng Unhas, Rahmad M. Arsyad, akibat serangkaian teror bom, pembantaian sadis terhadap tiga murid sekolah dasar dan penembakan dua gadis SMK membuat Poso kembali menuai perih yang dalam. "Poso kembali berduka, korban berjatuhaan untuk tumbal kekuasaan orang-orang yang tak bertanggung jawab," ujarnya.Pada kesempatan ini, para mahasiswa menyampaikan pernyataan sikap, yakni mengimbau seluruh warga Poso untuk menahan diri dari usaha-usaha provokasi yang bertujuan memecah belah kesatuan dan persatuan negara Republik Indonesia. Ke dua, mendesak agar pihak-pihak terkait baik unsur pemerintah, tokoh agama, dan keamanan tidak mengeluarkan pernyataan berbau SARA yang akan semakin mempertajam konflik.Ke tiga, meminta aparat keamanan menyelesaikan konflik secara persuasi dan menghindari korban warga sipil yang tidak berdosa. Ke empat, meminta komitmen tegas dari pemerintah Republik Indonesia untuk menjamin kedamaian di Poso, serta mencegah intervensi asing dalam penanganan kasus Poso. Irmawati