Massa yang tergabung dalam Aliansi Warga Surabaya berunjuk rasa di Surabaya, 4 Agustus 2015. Mereka mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan Perppu Pilkada 2015 terkait hanya adanya satu pasangan bakal calon walikota/wakil walikota. ANTARA/Didik Suhartono
TEMPO.CO, Surabaya - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum memastikan siapa yang akan direkomendasikan untuk diusung dalam pemilihan Wali Kota Surabaya setelah adanya perpanjangan pendaftaran pada 9-11 Agustus 2015.
Menurut Ketua Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur Halim Iskandar, sampai saat ini PKB masih akan melihat partai lain yang mengajak komunikasi. "Sampai saat ini kami belum berkomunikasi dengan siapa-siapa," kata Halim kepada Tempo di Surabaya, Sabtu, 8 Agustus 2015.
Halim mengatakan bahwa rekomendasi yang telah dikeluarkan PKB pada pendaftaran sebelumnya dapat berubah. "Namanya kemarin memang sudah ada, tapi kan bisa berubah, dan bisa juga tidak tergantung situasi," ujarnya.
Yang penting, kata Halim, calon yang diusung PKB harus mempunyai kesamaan visi dan misi dalam membangun sebuah kota sebesar Surabaya. Setelah ada kesamaan visi dan misi, PKB baru akan berbicara tentang nama perseorangan yang akan diusung.
PKB pusat telah menurunkan sebuah tim untuk membantu PKB Surabaya dalam menentukan calon untuk menyaingi pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang diusung oleh PDIP. Tim tersebut juga akan melihat bagaimana isu yang berkembang di eksternal PKB. "Dilihat saja nanti," kata dia.
Pada tahap pendaftaran pemilihan kepala daerah sebelumnya, 26-28 Juli dan saat pendafaran diperpanjang 1-3 Agustus, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merekomendasikan Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin untuk diusung dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya.