Suami-Istri Memimpin Muhammadiyah, Ini Kata Din Syamsuddin  

Reporter

Sabtu, 8 Agustus 2015 04:49 WIB

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Rabu 6 Juni 2012. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Makassar - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin baru saja menyerahkan jabatannya kepada pejabat yang baru, Haedar Nashir. Serah terima jabatan disaksikan dua ribu lebih peserta Muktamar Muhamammadiyah ke-47 dalam rapat pleno lanjutan di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat pagi.

Dalam pidatonya, Din Syamsuddin menyatakan mendukung penuh Haedar sebagai suksesornya. Setelah sepuluh tahun memimpin, Din memang tak dapat dicalonkan kembali. Dia pun berharap berbagai prestasi positif selama ini dilanjutkan oleh para pimpinan PP yang baru.

Pada kesempatan yang sama, Din juga menyatakan dukungan kepada Sitti Noordjannah Djohantini. Istri Haedar Nashir itu terpilih menjadi Ketua Umum PP Aisyiyah, organisasi otonom wanita Muhammadiyah untuk periode kedua. Keduanya diharapkan saling bahu membahu dalam memimpin pergerakan Muhammadiyah untuk pencerahan umat Islam.

Terpilihnya Haedar Nashir dan Sitti Noordjannah Djohantini pada saat bersamaan mengulangi sejarah pada masa awal berdirinya Muhammadiyah. Setelah didirikan oleh Ahmad Dahlan pada 1912, beberapa tahun berikutnya istri Dahlan, Hj Siti Walidah, mendirikan Aisyiyah. Nyai Dahlan, panggilan Walidah, bersama suaminya bersama-sama aktif dalam kegiatan keagamaan serta pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia.

Din Syamsuddin menyatakan terpilihnya pasangan suami-istri, Haedar dan Noordjannah, menjadi pimpinan di Muhammadiyah tidak akan dipermasalahkan. Hal itu tidak dilarang dan dianggap bukan sebagai halangan. Menurut Din, keduanya berhak mengemban amanah karena mendapatkan dukungan dari warga Muhammadiyah. “Ini adalah kehendak muktamar. Pilihan muktamirin dan muktamirat. Kami semua akan mendukung,” kata dia.

Adapun Haedar dan Noordjannah terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah serta PP Aisyiyah pada Kamis malam. Masing-masing dipilih oleh 13 formatur baru yang diperoleh dari pemungutan suara Rabu lalu. Keduanya akan menjabat hingga lima tahun ke depan.

Di hadapan wartawan, Haedar menyatakan siap memimpin pergerakan Muhammadiyah menuju lebih baik. Dia juga akan melanjutkan berbagai pencapaian di bawah kepemimpinan Din Syamsuddin sepuluh tahun terakhir. Adapun mengenai hubungannya dengan ketua Aisyiyah terpilih, dia juga tidak mempermasalahkan. “Tidak akan ada konspirasi keluarga.”

AAN PRANATA

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

9 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

9 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

10 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

14 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya