Penantang Risma Rilis Kronologis 'Drama' di KPU Surabaya  

Reporter

Rabu, 5 Agustus 2015 06:34 WIB

Massa yang tergabung dalam Aliansi Warga Surabaya berunjuk rasa di Surabaya, 4 Agustus 2015. Mereka mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan Perppu Pilkada 2015 terkait hanya adanya satu pasangan bakal calon walikota/wakil walikota. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO , Surabaya:Haries Purwoko membuat keterangan tertulis versi dia terkait kontroversinya mundur dari pencalonan sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Ketua Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila itu menerima telepon lalu pergi meninggalkan kantor KPU Surabaya di tengah proses pendaftaran Senin sore lalu, 3 Agustus 2015.

Dalam keterangannya itu dia berdalih tega meninggalkan pasangannya Dhimam Abror, Ketua Harian KONI Jawa Timur, sebagai calon wali kota karena gerah dengan tudingan sebagai calon boneka. Tudingan itu didengarnya jelas saat menapaki anak tangga di kantor KPU. “Nah ini bonekanya sudah datang,” kata Haries menirukan teriakan yang didengarnya saat itu.

Haries mengaku tersinggung. Seketika ia mengaku teringat pesan ibu dan istrinya sesaat sebelum memutuskan mendaftar. “Saya ingat pesan ibu jika mendaftar sekarang pasti rawan fitnah, karena di masyarakat sudah beredar bakal calon boneka untuk memenangkan inkumben. Ternyata benar,” ujarnya.

Baca juga:
Di Balik Peristiwa Mundurnya Penantang Risma
Tak Jadi Lawan Risma, Haries: Saya Ditelepon Ibu
Kisah Unik Pilkada, Pasangan Calon Hilang dan Mahar Selangit

Untuk itu, ia mantap memutuskan untuk tidak meneruskan pendaftaran. “Ini prinsip bagi saya, karena masalah kehormatan.” Ibu dan istrinya, kata Haries, sudah melarang untuk mengikuti pencalonan karena tudingan calon boneka itu. “Tudingan jadi boneka itu tidak enak, sebab konotasinya bisa diatur, pasti mengalah dan ‘dibeli’.”

Pengusaha anggota Kadin Jawa Timur itu minta pemakluman atas pemunduran dirinya. Tudingan menjadi boneka, kata dia, sudah muncul beberapa hari sebelum saya mendaftar, "Bahkan dengan menyebut angka puluhan miliar rupiah sebagai mahar.”

Haries mengaku menghilang dari Kantor KPU untuk mendatangi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo untuk meminta maaf. Ia juga berjanji akan meminta maaf pada Ketua DPD Partai PAN Jawa Simur dan seluruh elemen masyarakat yang mendukungnya. “Tolong tidak ada yang perlu dipersalahkan dan saya yakin masyarakat akan memahami keputusan saya,” katanya.

Sebelumnya Abror-Haries memang didaftarkan oleh koalisi Demokrat dan PAN agar pasangan inkumben yang disokong PDIP, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, tak menjadi calon tunggal dan pemilihan bisa digelar. Peran kebalikan diduga dijalani pasangan bakal calon di Pacitan yang diusung PDIP dan koalisinya untuk pasangan calon jagoan Demokrat.

Belakangan proses pencalonan di dua daerah itu diketahui berujung sama: buyar. Pilkada di kedua daerah itu kini ditetapkan ditunda.

ARTIKA RACHMI

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

9 jam lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

20 jam lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

1 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

3 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

6 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

7 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

8 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

11 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

11 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

13 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya