Muktamar NU, Gus Solah Bantah Ada Kampanye Hitam

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 05:29 WIB

Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. TEMPO/Seto wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid, membantah adanya kampanye hitam dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33. Menurut dia, kampanye hitam menyampaikan informasi yang tidak benar alias fitnah. "Yang ada mungkin kampanye negatif karena yang disampaikan itu fakta, meskipun negatif," ujar Gus Solah ketika dihubungi pada Ahad, 2 Agustus 2015.

Penyelenggaraan Muktamar tahun ini, menurut Gus Solah, tak semulus tahun-tahun sebelumnya. Ia sempat menuding adanya penyusup yang masuk sebagai peninjau. Namun Gus Solah enggan menyebutkan dari mana penyusup tersebut.

Gus Solah sendiri ikut maju sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar NU. Ia akan bersaing dengan inkumben Said Aqil Sirodj, Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Ali, dan mantan Ketua NU Jawa Tengah Muhammad Adnan. Gus Solah sempat dikabarkan mundur karena As'ad maju. Namun ia membantah habis-habisan kabar itu. "Saya tak pernah berencana mundur," ujarnya.

Sebelum Muktamar digelar, adik KH Abdurrahman Wahid ini sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Kamis, 30 Juli 2015. Dalam pertemuan tersebut Gus Solah mengaku sempat berbicara selintas mengenai pelaksanaan Muktamar, tapi ia membantah meminta dukungan Jokowi untuk maju sebagai ketua. "Hanya selintas dibahas, kan beliau akan membuka acara," ujarnya.

Muktamar NU ke-33 digelar di Jombang sejak Sabtu, 1 Agustus 2015. Pemilihan ketua umum akan digelar pada hari terakhir Muktamar, yakni Kamis, 6 Agustus 2015.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya