TEMPO.CO, Jombang - Panitia pelaksanaan Muktamar NU Ke-33 melacak munculnya kartu peserta gelap yang dimiliki muktamirin. Mereka menjamin, setelah pendaftaran peserta telah mencapai kuorum, sidang pleno bisa dilaksanakan.
Ketua panitia Imam Aziz mengumumkan adanya kartu anggota muktamar gelap yang tak diterbitkan panitia. Hal ini diketahui saat melakukan verifikasi peserta ketika sebagian besar muktamirin telah memegang kartu peserta. "Banyak peserta yang sudah memiliki kartu padahal belum kami bagi," katanya, Ahad, 2 Agustus 2015.
Dia memastikan semua peserta telah terdata dengan rapi dan mendapat jatah kartu peserta. Karena itu, ketika ditemukan kartu lain yang identik dengan aslinya, hal ini menimbulkan pertanyaan panitia. Atas temuan tersebut, panitia terpaksa melakukan pendaftaran manual untuk memastikan tak ada peserta gelap. Hal ini yang membuat proses pendaftaran menjadi lama.
Namun dia menjamin saat ini proses tersebut hampir selesai dan bisa dilakukan sidang pleno yang sempat tertunda sehari. Ada 400 cabang yang masuk dalam data peserta panitia, dan setiap cabang memiliki satu suara.
Ketua panitia daerah Muktamar, Syaifullah Yusuf, berjanji akan membereskan kekisruhan peserta ini dalam dua hari ke depan. Dia juga memastikan tak ada kemarahan ataupun intrik politik yang terjadi di kalangan muktamirin. "Silakan dilihat, semua peserta santai kok, tidak ada yang marah. Dua hari ke depan, akan kita upayakan netralisir suasana ini," tuturnya.
Sebelumnya, kubu KH Salahuddin Wahid menuding panitia tak netral dengan menjegal peserta. Bahkan panitia sengaja mengintimidasi mereka untuk menyepakati materi tatib soal AHWA.
HARI TRI WASONO
Berita terkait
Manuver Merebut Suara NU
2 September 2023
Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.
Baca SelengkapnyaProfil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024
24 Juli 2023
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaSahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat
16 April 2023
Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas
Baca SelengkapnyaPesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU
5 Maret 2023
Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaLobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo
19 Februari 2023
Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaIndicting Indosurya, Again
13 Februari 2023
THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...
Baca SelengkapnyaSaling Lapor Petinggi KPK karena Formula E
8 Februari 2023
Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.
Baca SelengkapnyaZuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina
10 November 2022
Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.
Baca SelengkapnyaSetelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta
19 Oktober 2022
PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.
Baca SelengkapnyaKemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta
3 Oktober 2022
Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.
Baca Selengkapnya