30 Kosakata Bugis-Makassar Masuk Kamus Bahasa Indonesia

Reporter

Sabtu, 1 Agustus 2015 04:19 WIB

Lestarikan Bahasa Daerah Lewat Kamus Digital

TEMPO.CO , Makassar: Peneliti Balai Bahasa Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Haslina Fajrin mengatakan, kata Makassar yakni pete-pete atau angkutan kota resmi masuk dalam kosa kata bahasa Indonesia. Kata tersebut diusulkan dan masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi 4 tahun 2008.

Selain pete-pete, kata Haslina, sudah ada 30 kata dari bahasa Bugis, Makassar, dan Mandar yang masuk dalam KBBI. Misalnya makanan yang terbuat dari pisang barongko, alat penghalus rempah-rempah cobek-cobek, dan makanan tradisional dari ubi kayu jepa. “Semua kata ini tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia,” kata Haslina, Jumat, 31 Juli 2015.

Menurut dia, dengan masuknya bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia maka akan memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Sekaligus melestarikan bahasa daerah. “Karena bahasa Indonesia juga banyak menyerap bahasa asing. jadi tidak salah jika bahasa daerah juga diserap. Dengan syarat belum ada padanannya,” kata Haslina.

Haslina mengatakan, tidak hanya bahasa daerah yang sudah ada yang bisa diusulkan untuk menjadi bahasa Indonesia. “Peneliti yang menemukan benda baru kemudian pertama kali memberikan istilah juga bisa dijadikan bahasa Indonesia,” katanya. Kata Haslina, dalam pelestarian bahasa sebagai budaya sebuah daerah, banyak kendala yang ditemukan peneliti. Misalnya warga setempat tidak lagi menggunakan bahasa aslinya karena merasa tidak percaya diri. Penutur aslinya juga sudah mulai berkurang. “Bahkan bahasa dan cara bertutur mereka sudah bercampur dengan bahasa pendatang,” kata Haslina.

Untuk menjaga agar bahasa sebagai ciri khas sebuah suku atau daerah, Balai Bahasa sudah melakukan dokumentasi tertulis dan suara. Sehingga setiap saat, bahasa tersebut bisa dipelajari lagi oleh generasi berikutnya. “Tapi kembali lagi kepada kita, apakah mau menggunakan bahasa asli daerah atau lebih memilih menggunakan bahasa asing,” kata Haslina.

Dosen Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar Aslan Abidin mengatakan, banyak bahasa daerah yang merupakan kearifan lokal bangsa Indonesia terancam punah. Karena tidak kewajiban bagi warga Indonesia untuk mempelajari bahasa daerahnya. “Berbeda dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, ada hal tertentu yang memaksa orang wajib mempelajarinya. Misalnya jika ingin sekolah ke luar negeri harus pintar bahsa inggris,” kata Aslan.

Menurut Aslan, bahasa daerah harus tetap dipertahankan. Karena banyak bahasa daerah yang hilang kesakralannya, jika dialihbahasakan ke Indonesia atau Inggris.

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

47 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.

Baca Selengkapnya

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.

Baca Selengkapnya

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?

Baca Selengkapnya

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?

Baca Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?

Baca Selengkapnya

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.

Baca Selengkapnya