Tolak Koruptor dan Pelanggar HAM Jadi Pimpinan NU

Reporter

Jumat, 31 Juli 2015 22:03 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (kiri) dengan didampingi Ketua PBNU Said Aqil Siradj (kedua kanan), ketua GP Ansor Nusron Wahid (kanan) dalam Istighosah Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal, Jakarta, 14 Juni 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Malang-Jaringan Santri dan Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) menuntut agar tokoh yang terbukti terlibat korupsi dan melanggar hak asasi manusia tidak dipilih menjadi pemimpin NU. "Jangan beri kesempatan kepada koruptor dan pelanggar HAM," kata Kepala Divisi Kajian dan Advokasi Laskar 1926, Hayyik Ali. Jaringan santri dan aktivis terdiri dari Laskar 1926, Ma'had Aly Sukorejo, Jaringan NU Kultural, Front Nahdliyyin, Komunitas Santri NU dan Malang Corruption Watch (MCW).

Dalam Kongres NU di Jombang diharapkan muktamirin memilih pemimpin yang bersih dan amanah. Agar NU tak terciderai dengan pemimpin yang melanggar hukum. Termasuk menolak koruptor dan pelanggar HAM menjadi pengurus. Apalagi mencalonkan diri menjadi Ketua UMUM Pengurus Besar NU.

NU, kata Hayyik merupakan organisasi besar yang rawan ditumpangi kepentingan. Jika koruptor dan pelanggar HAM menjadi pengurus, NU akan dijadikan alat melanggengkan kekuasaan dan mencuci tangan atas dosa masa lalu.

Para muktamirin diharapkan terlibat aktif dalam muktamar untuk mewujudkan muktamar yang beretika dan beradab. Menolak segala bentuk praktik menyimpang seperti politik uang atau suap. Politik uang akan menciderai kepercayaan umat kepada ulama. "Bebaskan Muktamar NU dari kepentingan politik," katanya.

Mereka juga mencurigai muktamar ditumpangi kepentingan partai politik untuk mengamankan kekuasaan dan pemilihan kepala daerah serentak. Mengingat jumlah massa NU yang besar menggiurkan para politisi untuk mencari dukungan.

Selain demi kepentingan politik NU juga rawan diselewengkan untuk kepentingan ekonomi. Untuk itu, katanya, harus dipimpin oleh ulama intelektual yang punya kemampuan manajerial dan fasih berorganisasi. NU berpotensi menjadi motor penggerak perubahan sosial. "Jaringan NU sampai di tingkat desa."


EKO WIDIANTO

Berita terkait

KH Hasyim Asy'ari dan Pergulatan Berdirinya Nahdlatul Ulama

25 Juli 2022

KH Hasyim Asy'ari dan Pergulatan Berdirinya Nahdlatul Ulama

KH Hasyim Asy'ari meninggal pada bulan Ramadhan, tepat 25 Juli 2 tahun setelah kemerdekaan RI. Begini perjalanan spiritual pendirian Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya

Sempat Alot, Pleno Muktamar NU Tetapkan Mekanisme Pemilihan Ketum dan Rais Aam

23 Desember 2021

Sempat Alot, Pleno Muktamar NU Tetapkan Mekanisme Pemilihan Ketum dan Rais Aam

Muhammad Nuh, mengatakan sempat terjadi perdebatan alot terkait mekanisme pemilihan Ketua Umum PBNU dalam sidang pleno 1 Muktamar NU, Rabu malam

Baca Selengkapnya

Cegah Kerumunan, Nahdliyin Diminta Tonton Muktamar NU Secara Daring

12 Desember 2021

Cegah Kerumunan, Nahdliyin Diminta Tonton Muktamar NU Secara Daring

Ketua Panitia Pelaksana Muktamar NU ke-34, Imam Aziz, mengimbau dan mendorong seluruh warga NU agar tidak berbondong-bondong datang ke Lampung

Baca Selengkapnya

Gus Nadir Ingatkan Jadwal Muktamar NU Harus Diputuskan Secara Objektif

21 November 2021

Gus Nadir Ingatkan Jadwal Muktamar NU Harus Diputuskan Secara Objektif

Jadwal Muktamar NU akan digeser mengingat kebijakan pemerintah yang akan menerapkan PPKM level 3 memasuki libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Panitia Minta PBNU Segera Putuskan Tanggal Pelaksanaan Muktamar NU

20 November 2021

Panitia Minta PBNU Segera Putuskan Tanggal Pelaksanaan Muktamar NU

Apapun keputusan yang diambil PBNU, panitia pusat, daerah maupun lokal tetap akan mematuhi kebijakan yang dikeluarkan.

Baca Selengkapnya

Yahya Staquf Ingin Ada Regenerasi di Kepengurusan PBNU

22 Oktober 2021

Yahya Staquf Ingin Ada Regenerasi di Kepengurusan PBNU

Yahya Staquf mengutarakan niatnya maju dalam pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Ke-34 di Lampung.

Baca Selengkapnya

Muktamar PBNU: Beda Sikap Said Aqil dan Yahya Staquf soal Posisi Politik

17 Oktober 2021

Muktamar PBNU: Beda Sikap Said Aqil dan Yahya Staquf soal Posisi Politik

Said Aqil dan Yahya Staquf akan bersaing dalam perbetuan posisi Ketua Umum PBNU dalam muktamar pada Desember.

Baca Selengkapnya

Maju Calon Ketum PBNU, Yahya Staquf Mulai Bergerilya ke Pengurus Cabang

12 Oktober 2021

Maju Calon Ketum PBNU, Yahya Staquf Mulai Bergerilya ke Pengurus Cabang

Yahya Staquf, akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBNU baru dalam Muktamar PBNU ke-34, yang akan digelar Desember 2021.

Baca Selengkapnya

Profil Yahya Staquf, Salah Satu Calon Ketua Umum PBNU

12 Oktober 2021

Profil Yahya Staquf, Salah Satu Calon Ketua Umum PBNU

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Staquf mengumumkan maju sebagai calon ketua umum PBNU dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34.

Baca Selengkapnya

Dinamika Jelang Muktamar NU Diharapkan Tak Sampai Saling Menjatuhkan

10 Oktober 2021

Dinamika Jelang Muktamar NU Diharapkan Tak Sampai Saling Menjatuhkan

JMM mengatakan dinamika dan kontestasi menjelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) adalah hal yang wajar.

Baca Selengkapnya