Akar Konflik Tolikara Adalah Diskriminasi dan Ketidakadilan  

Reporter

Editor

Febriyan

Sabtu, 25 Juli 2015 14:55 WIB

Perenus Wanimbo, 28 tahun, salah satu dari 11 orang korban tertembak rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu. Perenus yang menderita tertembak di bagian betis kanan, kini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Kota Jayapura, Papua. Tempo/Cunding Levi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Setara Institute Hendardi mengatakan akar penyerangan di Tolikara adalah ketidakadilan dan diskriminasi berkelanjutan. Apalagi hampir semua temuan dan pernyataan orang Papua menyangkal penyerangan tersebut. "Artinya, ada kekuatan lain yang menghendaki kekerasan itu terjadi," ucap Hendardi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 25 Juli 2015.

Salah satu langkah jangka pendek yang harus dilakukan, menurut dia, adalah mengungkap motivasi penembakan terhadap 12 warga Papua. "Dan menghukum aparat yang menggunakan senjata secara tidak bertanggung jawab."

Menurut dia, pernyataan Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti yang mengatakan penembakan dilakukan untuk melindungi hak beribadah umat Islam tak beralasan. Sebab, hal itu nyatanya tak pernah mereka lakukan di tempat serupa, apalagi dengan senjata.

Dia mencontohkan sikap polisi yang hanya terdiam saat jemaat GKI Yasmin gagal beribadah. "Juga saat jemaat Ahmadiyah Cikeusik dibantai. Dan banyak lagi kelalaian polisi dalam kasus pelanggaran kebebasan beragama."‎

Adapun dalam jangka panjang, dia meminta Presiden Joko Widodo memprakarsai penyusunan desain kebijakan penghapusan diskriminasi dan kekerasan di Papua. Jokowi juga harus mengadili pelaku pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

Bentrokan berdarah terjadi Jumat pekan lalu di Karubaga, salah satu distrik di Kabupaten Tolikara, Papua, tepat saat perayaan Idul Fitri. Protes dari ratusan anggota jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) terhadap penyelenggaraan salat id di lapangan Markas Komando Rayon Militer 1702-11 berakhir ricuh.

Massa mengamuk setelah polisi melepaskan tembakan. Mereka lalu membakar kios, yang kemudian merembet hingga menghanguskan puluhan rumah toko dan sebuah musala di sekitar lapangan. Akibat kerusuhan ini, satu orang tewas dan belasan lain luka-luka terkena peluru.

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya