TEMPO Interaktif, Kediri:Setelah setahun bertugas di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), sebanyak 634 personil pasukan Batalyon Infantri (Yonif) 521 Kediri tiba di Kediri, Jawa Timur. Sebanyak 16 prajurit tidak turut serta dalam rombongan karena tewas akibat bencana tsunami Desember tahun lalu, dan akibat kecelakaan helikopter beberapa waktu lalu. Para prajurit yang berangkat tugas ke Aceh pada 9 September 2004 itu tiba pada Selasa (25/10) malam di ksatriyan di Jalan Ahmad Yani Kediri. Pemulangan mereka terkait perjanjian damai antara pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).Komandan Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya Mojokerta, Kolonel (Inf) Sentot Maksum yang menjadi pemimpin penyambutan kedatangan prajurit Yonif 521 menyatakan, dari 650 prajurit hanya 634 orang yang akhirnya bisa kembali pulang. "Selain menjadi korban tsunami, juga karena karena kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa Komandan Yonif 521 Letkol (inf) Tugas Wignya Kusbiantoro,"jelas Sentot kepada Tempo.Menurut dia, 634 prajurit yang kembali ke kesatuannya itu semuanya akan mendapatkan penghargaan bintang jasa Dharmanusa sebagai penghormatan atas pengabdian kepada negara. "Setelah tiba di markas, para prajurit akan menjalani masa cooling down selama sepekan, kemudian baru mendapat cuti selama sepekan sekaligus merayakan Hari Raya Idhul Fitri bersama keluarga," jelasnya. Kedatangan para prajurit itu mendapat sambutan meriah dari sanak keluarga. Bahkan perwakilan pejabat Pemerintah Kabupaten dan Kota Kediri juga hadir. Di kalangan para keluarga penjemput, hampir semuanya meneteskan air mata karena lama tak berjumpa. Salah seorang penjemput yang terus-menerus melinangkan air mata adalah Dewi Anggraini, istri Pasi Ops Yonif 521, Kapten (Inf) Sandi terlihat sangat berbahagia. Sambil menggendong putri satu-satunya, Argia Maheswari, 2, Dewi mengisahkan, anaknya sejak masih dalam kandungan dalam usia tiga bulan telah ditinggal ayahnya bertugas ke NAD."Ketika anak saya berusia 11 bulan, suami saya pulang kemudian berangkat lagi ke Aceh hingga anak saya sekarang berumur 2 tahun," kata Dewi. Dwidjo U. Maksum