Meski Tak Gelar Open House, Rumah Mega Kebanjiran Tamu

Jumat, 17 Juli 2015 15:06 WIB

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memberikan sambutan saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah di Kantor DPP Partai PDI Perjuangan, Jakarta, 28 Juni 2015. Sekitar 70 calon kepala daerah akan dibekali pengetahuan untuk memenangkan Pilkada. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Megawati Soekarnoputri tidak menggelar open house dalam rangka Lebaran, Jumat, 17 Juli 2015. Sebuah kertas bertuliskan ”TAK ADA OPEN HOUSE” ditempelkan pada tembok pagar kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, itu. Meski demikian, sejak pagi antrean tamu mengular di pintu rumah Megawati. Sejumlah pejabat negara dan politikus partai berbondong-bondong berkunjung ke sana.

Di antaranya Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Ashiddiqie. Terlihat juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan serta pelaksana tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiequrachman Ruki. Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti; mantan Panglima Jenderal TNI, Moeldoko, bersama istri; mantan Menteri Perekonomian, Kwik Kian Gie; dan Ketua Umum Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol, Agung Laksono, juga ikut antre.

Tak hanya dari dalam negeri, sejumlah perwakilan duta besar negara tetangga juga datang. Salah satunya perwakilan negara Cina. Mereka mengantre dari halaman hingga pintu masuk rumah beralamat di Jalan Teuku Umar 27-A, Jakarta Pusat, itu.

Di dalam rumah, Megawati ditemani putrinya yang juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dan Ketua PDI Perjuangan Prananda Prabowo. Mereka menyalami semua tamu yang datang.

Ditemui di sela acara, politikus PDIP, Ahmad Basarah, menyebutkan ramainya kediaman Megawati ini menunjukkan kharisma politikus itu masih berakar tak hanya secara politik, tapi juga budaya.

"Semua tokoh dari berbagai kalangan masih datang untuk bersilaturahmi. Tak hanya di tahun ini, tapi juga sebelumnya. Ini menunjukkan Megawati masih menjadi central of power (pusat kekuasaan)," katanya. Kedatangan semua tokoh itu, kata dia, menunjukkan bahwa figur Mega dimiliki oleh semua kalangan. "Itu yang jadi magnitude. Jangan dikaitkan dengan hal-hal substantif," kata Basarah.

AGUSTINA WIDIARSI

Berita terkait

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

1 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

3 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

28 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

28 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

34 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

36 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

37 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

38 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

38 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Jika 5 Parpol Tidak Gerakkan Hak Angket DPR, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Ini yang Terjadi

39 hari lalu

Jika 5 Parpol Tidak Gerakkan Hak Angket DPR, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Ini yang Terjadi

Pakar hukum tata negara Feri Amsari melihat belum ada gerakan signifikan dari 5 parpol untuk gerakkan hak angket indikasi kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya