Aktivitas Ayah Pembunuh Anak Hanya Keluar Masuk Lorong  

Reporter

Editor

Febriyan

Sabtu, 11 Juli 2015 12:12 WIB

Ibu Kandung Tiara, Ani (kanan), bersama adik bungsu, Khairil (8), duduk di depan rumahnya di Makassar, Sulsel, 9 Juli 2015. Tiara tewas karena dipukuli ayah kandungnya, Rudi Haeruddin dengan menggunakan sapu dan balok kayu di rumahnya. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Rudi Haeruddin, 35 tahun, ayah pembunuh anak kandungnya, Tiara Rudi, 13 tahun, telah menganggur sejak lima tahun terakhir. Praktis tak ada aktivitas berarti yang dilakukan bapak tiga anak itu. Di lingkungan rumahnya, pria bertato itu dikenal sebagai pemabuk dan pecandu narkotik.

Salah seorang tetangga Rudi, Mia, mengatakan setiap hari Rudi cuma sibuk sendiri saat istri (Ani) dan anaknya (Tiara) membanting tulang mencari uang. "Yang saya tahu kerjanya ya cuma keluar masuk lorong. Tidak jelas apa yang dikerjakan," ucapnya, Sabtu, 11 Juli.

Sebelum menganggur, Rudi sempat mempunyai sejumlah pekerjaan. Di antaranya sebagai sopir dan buruh harian. Ia juga sempat merantau ke Malaysia saat anak keduanya (Indriyani) lahir. Namun belakangan Rudi pulang dan kembali menjadi pengangguran.

Disinggung soal perilaku Rudi, Mia menyebut amat berbeda terhadap tetangga dengan keluarganya. Di mata tetangga, pria pengangguran itu dikenal humoris. Kendati agak jarang bergaul, Rudi mudah bersosialisasi dengan warga. "Orangnya suka bercanda," tuturnya.

Kendati demikian, Mia mengatakan pihaknya mengetahui bila Rudi sering menyiksa istri dan dua anaknya. Selain Tiara, Indriyani, 9 tahun, dan Hairil Hidayat juga sering disiksa. Khusus Tiara, ia mengetahui bahwa Tiara adalah anak kesayangan Rudi. Bahkan, almarhum kerap terlihat bersama ayahnya.

Mia mengatakan perilaku kekerasan yang dilakukan Rudi terhadap keluarganya diduga karena pengaruh minuman keras dan narkoba. Namun, khusus untuk perbuatan kejinya menganiaya Tiara hingga tewas, disinyalir karena di bawah pengaruh narkoba. "Soalnya beberapa pekan terakhir sudah tak mabuk," ujar dia.

Tetangga Rudi lainnya, Daeng Ngerang, mengaku tidak menyangka Tiara tewas di tangan ayahnya. Kendati dikenal suka menyiksa istri dan kedua anaknya yang lain, pelaku diketahui amat sayang dengan Tiara. "Baru satu kali dipukuli saat kejadian itu, tapi meninggal," kata dia.

Kerabat Rudi, Daeng Sewang, mengaku malu dan jengkel atas perbuatan pelaku. Ia menyebut Rudi memang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki aktivitas jelas. Kerjanya cuma keluar meninggalkan rumah entah kemana. "Kasihan keluarganya, apalagi anak-anaknya," katanya.

Sewang mengatakan meski dirinya adalah keluarga Rudi, tapi dia pun geram atas perbuatan keji pelaku. Ia meminta Rudi agar segera menyerahkan diri ke polisi ketimbang ditangkap dan ditindak tegas oleh aparat atau warga setempat.

Rudi menganiaya Tiara di rumahnya di Jalan Rappocini Raya Gang I, Makassar, Selasa, 7 Juli, pukul 21.00 Wita. Dengan brutal, ia memukuli tengkuk dan kaki Tiara. Korban sempat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo sampai akhirnya meninggal, Rabu, 8 Juli, pukul 07.00 Wita. Bocah malang itu dimakamkan di Pekuburan Islam Dadi Makassar.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

2 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

4 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

6 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

6 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

13 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

18 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

22 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya