TEMPO.CO, Sidoarjo - Validasi berkas ganti rugi korban luapan lumpur Lapindo baru mencapai 827 berkas. Artinya, masih ada 2.510 berkas korban yang belum tervalidasi. Padahal pemerintah telah berjanji ganti rugi korban Lapindo cair sebelum Lebaran. Di antara berkas yang belum tervalidasi itu milik Sulastri, warga Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Sulastri bersama ribuan korban lumpur lainnya menanti dengan harap-harap cemas. Sebab sampai validasi tahap keempat, ia belum dipanggil melakukan validasi. "Saya memiliki empat berkas. Semuanya milik keluarga," kata Sulastri, Jumat, 10 Juli 2015.
Kecemasan Sulastri beralasan karena dia salah satu korban lumpur yang vokal dan kritis terhadap PT Minarak Lapindo Jaya selaku juru bayar PT Lapindo Brantas. Sikap vokalnya ditunjukkan saat korban lain mau menuruti semua mekanisme pembayaran ganti rugi yang ditawarkan Minarak, ia justru menolak.
Akibat sikapnya itu sampai saat ini empat berkas miliknya belum dibayar sepeser pun. "DP 20 persen sudah tanda tangan, tapi belum sepeser pun dibayar PT Minarak," kata ibu yang mengaku rumahnya sudah tertimbun tanggul lumpur tersebut.
Nasib sama dialami Muhammad Zainul Arifin. Namun pria yang biasa dipanggil Mad Spet itu lebih beruntung karena sudah mendapat ganti rugi 20 persen. "Tinggal sisa ganti rugi 80 persen," kata warga Desa Renokenongo itu.
Sulastri dan Mad Spet berharap Minarak segera menyerahkan berkas miliknya ke Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) agar segera bisa divalidasi. "Sudah sembilan tahun kami menunggu (ganti rugi)," kata Sulastri.
Agar tidak menimbulkan kecemburuan antarwarga terkait dengan pencairan ganti rugi, Mad Spet meminta BPLS tidak mencairkan terlebih dahulu sebelum semua berkas warga tervalidasi.
NUR HADI
Berita terkait
Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?
17 April 2023
Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?
Baca SelengkapnyaPotensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo
2 Februari 2023
Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?
Baca SelengkapnyaDPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung
14 Oktober 2022
DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo
24 Mei 2022
Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaIni Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair
1 Februari 2022
Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.
Baca SelengkapnyaDitemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?
28 Januari 2022
Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.
Baca SelengkapnyaDitemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang
28 Januari 2022
Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.
Baca SelengkapnyaLogam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini
22 Januari 2022
Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda
21 Januari 2022
Berita terkini bisnis sepanjang siang ini dimulai dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia soal kecelakaan maut di Balikpapan hingga soal PKPU Garuda.
Baca SelengkapnyaTemuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya
21 Januari 2022
Kementerian ESDM melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.
Baca Selengkapnya