El Nino Meningkat, Kekeringan Meluas di Jawa Tengah

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 8 Juli 2015 10:01 WIB

Kekeringan melanda sejumlah desa di KabupatenTegal, karena hujan sudah tidak mengguyur sejak sekitar dua bulan lalu. Suradadi, Tegal, 30 Juni 2015. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Cilacap - Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Jawa Tengah, mengimbau semua pihak untuk mengantisipasi kekeringan yang mungkin terjadi hingga dua bulan ke depan. Kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah bagian selatan disebabkan semakin menguatnya gelombang panas El Nino.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengemukakan, saat ini gelombang panas El Nino menunjukkan kecenderungan menguat yang berdampak pada kurangnya curah hujan di bagian selatan Jawa.

"Curah hujan pada Juli hingga Agustus 2016 di bawah normal, artinya selama dua bulan ke depan kekeringan masih akan berlanjut," katanya, Rabu, 8 Juli 2015.

Perkiraan awal, pada Juni lalu, gelombang El Nino yang menyerang wilayah Indonesia, khususnya sejumlah wilayah di Jawa Tengah selatan, terpantau lemah. Namun dalam perkembangannya, kata Teguh, pada Juli hingga Agustus gelombang panas El Nino cenderung menguat sehingga menjadi El Nino sedang.

Ia menjelaskan, dampak lain dari gelombang El Nino menyebabkan beberapa wilayah menjadi rentan kebakaran hutan. BMKG juga mengimbau agar pihak-pihak di daerah mewaspadai terjadinya kebakaran hutan.

Namung gelombang El Nino, ia melanjutkan, hanya salah satu faktor pemicu kekeringan di Indonesia. Selain El Nino, kondisi suhu perairan yang masih cenderung antara hangat dan dingin semakin menyulitkan untuk turun hujan.

Dari hasil monitoring BMKG, perkembangan El Nino yang menguat akan dirasakan oleh masyarakat di wilayah selatan Jawa Tengah hingga selatan Yogyakarta. "Akibat adanya El Nino, diperkirakan awal musim hujan 2015 atau 2016 nanti di beberapa wilayah akan mundur," katanya.

Meski begitu, dampak gelombang El Nino mulai dirasakan warga, seperti ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Banyumas terancam puso dan sudah puso. Sedangkan di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga ribuan warga sudah mengalami kekurangan pasokan air bersih.

Kekeringan juga menyebabkan 700 keluarga di lereng Gunung Slamet kesulitan air bersih. Di Kabupaten Cilacap, sebanyak 77 desa berpotensi mengalami krisis air bersih dan lahan persawahan mengering. Desa-desa yang terdampak tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Cilacap.

Bahkan, beberapa kecamatan di Cilacap sudah meminta bantuan suplai air bersih. Seperti di Desa Cimrutu, Kecamatan Patimuan, yang dihuni sekitar 921 keluarga, sudah mengalami krisis air bersih.

Di Banyumas, ribuan monyet ekor panjang turun ke permukiman untuk mencari makan. "Sekarang sudah bukan hewan keramat, tapi hama," kata Kasmiyah, warga Desa Cikakak Banyumas.

Monyet itu, kata Kasmiyah, mengambil makanan dan bumbu dapur di rumah. Mereka menjebol atap rumah dan masuk ke rumah untuk menjarah makanan.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

38 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

44 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

50 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya