Ribuan Monyet Menyerbu Desa Ini

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 7 Juli 2015 12:27 WIB

Seekor monyet ekor panjang (Macaca Facicularis ) menggendong anaknya di kawasan cagar Alam Manggis Gadungan, Desa Manggis, Kabupaten Kediri, Sabtu (15/2). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Banyumas - Selama kemarau ini, monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyerbu rumah penduduk untuk mendapatkan makanan. “Jumlahnya ribuan. Bahkan saat ini tidak hanya ada di desa ini, tapi sudah sampai ke desa tetangga,” kata Kasmiyah, penduduk Desa Cikakak, Selasa, 7 Juli 2015.

Kasmiyah, 50 tahun, sangat jengkel. Dalam sepekan ini, kawanan monyet itu tiga kali menjebol atap genteng rumahnya. Setelah berhasil membuka atap rumah, mereka turun dan mengambil semua makanan yang ada di rumah. Bumbu dapur pun menjadi sasaran aksi mereka.

Jika tak dijaga, monyet-monyet itu sering kali masuk ke rumah melalui pintu. “Mereka cukup pintar, bisa membuka kait kayu dan masuk ke rumah,” ucapnya.

Turahman, 60 tahun, menuturkan kawanan monyet itu tak hanya mengambil makanan di rumah, tapi juga merusak tanaman warga. “Mereka sering merusak tanaman dan mengambil nira kelapa,” katanya.

Pada musim kemarau ini, ulah kera ini makin liar. Mereka menjadi liar karena ketersediaan makanan di kawasan hutan Perhutani yang menjadi habitat kera sudah ludes. "Warga di sini sudah kenyang dengan ulah kera liar. Kera-kera itu sering mengambil makanan, buah-buah, dan nira kelapa. Apalagi di musim kering sekarang ini pucuk daun muda yang biasanya jadi makanan kera sudah jarang tumbuh dan ditemui," ucap Turahman.

Akibat ulah kawanan kera yang kelaparan itu, tak sedikit warga yang mempunyai pekerjaan sebagai penderes nira kelapa merugi. Nira kelapa yang seharusnya dapat diolah menjadi gula kelapa malah sering habis karena diminum kera.

Warga lain, Sulam, 41 tahun, menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir, warga sudah terbiasa dengan ulah kawanan kera liar tersebut. "Warga sudah terbiasa tiap hari menghadapi ulah kera. Warga harus pandai-pandai ketika menanam atau menaruh makanan, karena kera-kera ini sudah mulai masuk ke permukiman," ujar pria yang juga menjadi juru kunci Masjid Saka Tunggal itu.

Kepala Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Suyitno mengatakan, karena bantuan pakan kera dari Pemerintah Kabupaten Banyumas terbilang tak dapat diandalkan, mau-tidak mau warga setempat harus berkorban makanan untuk para kera.

Upaya warga mengatasi ulah para kera itu hanya dengan mengusir ketika mereka memasuki permukiman. Warga juga memasang peringatan kepada para wisatawan yang datang ke Taman Kera Cikakak untuk tidak memberikan makanan kepada kera di sekitar area Masjid Saka Tunggal, yang dekat dengan permukiman warga.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

5 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

32 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

37 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

58 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

59 hari lalu

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

27 Februari 2024

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

26 Januari 2024

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.

Baca Selengkapnya