TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Anwar Nasution, mengaku mangkel terhadap Direktur Utama Pertamina Widya Purnama yang menyebut tidak ada penyimpangan dalam perhitungan besaran subsidi BBM. Widya mengatakan BPK hanya berbeda dari Pertamina dalam menafsirkan laporan keuangan Pertamina.Menurut Anwar, hasil laporan audit BPK terhadap laporan keuangan Pertamina tersebut sudah disampaikan, didiskusikan dan mendapat persetujuan baik dari DPR, Pemerintah (Departemen Keuangan) dan Pertamina sendiri. "Kalau dia, Dirut Pertamina, Widya Purnama, ngomong beda penafsiran begitu, Kampungan itu namanya,"kata Anwar di Jakarta. Anwar menyatakan, pernyataan Widya Purnama yang seperti itu mencerminkan Dirut Pertamina tersebut tidak mengerti apa dan bagaimana proses audit. "Perbedaan salah tafsir itu sudah diperdebatkan,"katanya.Auditor BPK, sudah menyampaikan baik secara lisan maupun tertulis mengenai hasil audit BPK. "Tafsirnya yaitu; pencuri menganggap dia itu cuma mengambil barang orang dan semua orang sudah mengatakan dia itu mencuri. Itu kah yang disebut perbedaan persepsi?,"ujar Anwar.Anwar meminta Pertamina tidak membuat pernyataan-pernyataan yang membuat masyarakat menganggap masih ada polemik terhadap hasil audit BPK. "Ngegerundel di belakang itu, kan, seperti nenek-nenek,"katanya.Agus Supriyanto