ANGELINE DIBUNUH: Banyak Tarik Ulur, Indikasi Dipolitisasi?  

Reporter

Minggu, 5 Juli 2015 06:09 WIB

Infografis Pembunuhan Angeline. (ILUSTRASI: TEMPO/IMAM YUNNI)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati perempuan dan anak, Giwo Rubianto Wiyogo, mengatakan kasus Angeline terlalu dipolitisasi. Menurut dia, banyak pihak ingin mencari ketenaran melalui kasus tersebut.

"Sebagai pemerhati, saya prihatin dengan kasus Angeline karena terlalu dipolitisasi, dan ada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan dari masalah anak tersebut," ucap Giwo di Jakarta, Sabtu, 4 Juli 2015.

Giwo berujar, dalam kasus kekerasan yang menghilangkan nyawa anak di negara lain, pelaku terancam hukuman mati. Tapi pada kasus Angeline, menurut dia, yang terjadi sebaliknya, masih tarik-ulur.



Baca juga: Hotman Paris Ungkap Perilaku Janggal Putri Margriet

Polisi telah menetapkan ibu angkat Angeline, Margriet Megawe, sebagai tersangka utama kasus pembunuhan dan penelantaran anak terhadap Angeline. Sebelumnya, polisi telah menetapkan Agustinus Tai sebagai tersangka pembunuhan Angeline.

Margriet menolak diperiksa sebagai tersangka. Tim pengacara Margriet, Hotma Sitompoel, mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Denpasar. "Ini ada kasus kekerasan pada anak. Korbannya meninggal. seharusnya jangan dipolitisasi. Kekerasan pada anak memiliki kekuatan hukum yang kuat," tutur Giwo.

Giwo berpendapat, masyarakat mulai jenuh melihat perkembangan kasus ini. "Seharusnya kita harus fokus pada kasus kekerasan pada anak, jangan sampai meluas," katanya.

Dia mengharapkan kasus tersebut jangan diperluas. Polisi harus mampu menyelesaikan kasus tersebut dengan tuntas, karena masih banyak kasus kekerasan pada anak yang harus diselesaikan.

Adapun kuasa hukum Hotma menyatakan kliennya bersikukuh menolak diperiksa. Alasannya, polisi tak cukup bukti dalam menetapkan Margriet sebagai tersangka pembunuhan Angeline Megawe.

"Untuk apa lagi diperiksa? Uji lab, Inafis, TKP baru diperiksa setelah penetapan tersangka. Jadi selama ini belum dilakukan sebelum menetapkan tersangka," ucapnya saat dihubungi, Sabtu, 4 Juli 2015.

Hotma menegaskan bahwa Margriet bersedia diperiksa setelah keputusan pengadilan terakhir. Bila saat ini polisi menyatakan sikap Margriet itu akan memberatkan hukuman, menurut Hotma, hal ini akan berbeda di pengadilan.

Hotma mengambil langkah praperadilan untuk menggugurkan status tersangka Margriet. Ia yakin kliennya bakal menang. "Bukan hanya menang di materinya, tapi juga administrasinya. Jaksa akan mengembalikan berkas dari polisi karena buktinya tidak jelas," ujarnya. "Tidak ada pembunuhan berencana tanpa motivasi. Lha ini, motivasinya saja masih dicari."

ANTARA | DEWI SUCI



Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya