TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kembali menegaskan sikap partainya sebagai mitra kritis pemerintah. Menurut SBY, sikap kritis diperlukan agar menjadi penyeimbang dalam pemerintahan.
"Kita mendukung kebijakan pemerintah, tapi harus mengoreksi dan kritis bila kebijakan itu tidak tepat," kata SBY dalam sambutannya dalam rapat pimpinan nasional menjelang pemilihan kepala daerah di Jakarta Convention Center, Sabtu, 4 Juli 2015.
Ada tiga sikap Partai Demokrat yang disampaikan SBY. Pertama, semua kepala daerah yang diusung Demokrat wajib hukumnya loyal kepada presiden dan pemerintah bila terpilih. Kedua, Demokrat mendukung kebijakan pemerintah saat ini yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ketiga, Demokrat berkewajiban memberikan koreksi dan kritik bila keputusan dan kebijakan yang diambil pemerintah tidak tepat. "Dengan catatan, berikan kritik dengan tepat dan terukur," ujar SBY.
SBY mengeluhkan kondisi pemerintahannya dulu yang sering dikritik berlebihan oleh partai oposisi. "Cukup sudah saya dulu memimpin sepuluh tahun, saya dikritik berlebihan, malah sampai mendiskreditkan," tuturnya. "Berikan kritik tapi secara terukur dan sampaikan secara tepat."
INDRI MAULIDAR
Berita terkait
Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi
4 hari lalu
Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.
Baca SelengkapnyaDaftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN
7 hari lalu
Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.
Baca SelengkapnyaMendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol
9 hari lalu
Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik
34 hari lalu
Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.
Baca SelengkapnyaPilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya
34 hari lalu
Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi
40 hari lalu
LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.
Baca Selengkapnya8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?
42 hari lalu
PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?
Baca SelengkapnyaDaftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan
43 hari lalu
Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaMK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu
44 hari lalu
Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,
Baca SelengkapnyaMK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima
44 hari lalu
Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Selengkapnya