Gubernur NTB: Kekeringan Lebih Parah daripada Tahun Lalu  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 2 Juli 2015 14:40 WIB

Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi. ANTARA FOTO/Kemenlu-Suwandy

TEMPO.CO, Mataram - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi menyatakan daerahnya berstatus siaga bencana darurat kekeringan sebagai dampak musim kemarau. Untuk menghadapi ancaman bencana ini, Pemerintah Provinsi NTB membentuk Satuan Tugas Penanganan Kekeringan.

Ihwal bencana darurat kekeringan tersebut dikemukakan dalam rapat koordinasi yang berlangsung di kantor Gubernur NTB, Kamis pagi, 2 Juli 2015. "Kekeringan kali ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya," kata Zainul Majdi.

Menurut dia, musim kemarau di NTB yang berlangsung sejak April lalu berdampak kekeringan. Dia khawatir, jika tidak ditangani dengan baik, masalah ini bisa melebar ke isu politik dan isu lain. Apalagi pemilihan kepala daerah di tujuh kota dan kabupaten se-NTB sudah di depan mata. "Bencana kekeringan ini bisa menimbulkan kecemburuan sosial dan, kemudian, kriminalitas," ujarnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Selaparang Wan Dayantolis menyebutkan, sejak 1 Juni lalu, semua daerah di Nusa Tenggara Barat memasuki kemarau. "Kondisi puncak kekeringan diprediksi terjadi pada Juli-Agustus ini," ucapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB Wedha Magma Ardhi mengatakan ancaman kekeringan tahun ini lebih parah ketimbang pada 2014. Tahun lalu musim kemarau lebih panjang, kata Wedha, tapi ancamannya bersifat moderat atau kronis. "Kalau musim kemarau kali ini lebih singkat waktunya. Saya sebut ancamannya akut," katanya.

Untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi 1,9 juta penduduk NTB, Pemerintah Provinsi akan menyiapkan 25 liter air per jiwa per hari selama tiga bulan. Dengan begitu, kebutuhan air untuk 1,9 juta jiwa selama tiga bulan yakni 3,24 miliar liter atau 648 ribu tangki yang memiliki kapasitas 5.000 liter. Adapun kebutuhan normalnya 50 liter per hari.

Saat ini Pemerintah Provinsi NTB hanya memiliki 44 mobil tangki air. Padahal wilayah yang terkena kekeringan meluas hingga setengah wilayah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah selatan, Sambelia di Lombok Timur, dan sebagian Pulau Sumbawa.

SUPRIYANTHO KHAFID


Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

41 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

47 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

53 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Konser Salam Metal, TGB: Ini Momentum Kemenangan Ganjar-Mahfud

3 Februari 2024

Konser Salam Metal, TGB: Ini Momentum Kemenangan Ganjar-Mahfud

TGB Zainul Majdi mengatakan Konser Salam Metal sebagai momentum kemenangan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya