Tragedi Hercules, Serma Bambang Hermanto Dimakamkan di Magetan
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Kamis, 2 Juli 2015 14:23 WIB
TEMPO.CO, Magetan - Sersan Mayor Bambang Hermanto, 35 tahun, salah seorang korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, dimakamkan di kampung halamannya di Desa Karangmojo, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis pagi, 2 Juli 2015.
Jenazah Bambang tiba di Pangkalan Udara Iswahjudi, Magetan, pada pukul 06.15 WIB, dan langsung dibawa ke rumah duka dengan menggunakan ambulan. Setelah itu, jenazah disemayamkan di rumah duka untuk disalatkan. Sekitar 60 menit kemudian diangkut ke TPU Desa Karangmojo.
Pemakaman jenazah Bambang dilakukan dalam upacara militer. Komandan Skadron Teknik 042 Pangkalan Udara Iswahjudi, Magetan, Letnan Kolonel Teknik (Letkol Tek) Wibowo, bertindak sebagai inspetur upacara pemakaman, yang diikuti oleh anggota TNI Angkatan Udara yang bertugas di Lanud Iswahjudi.
Wibowo menjelaskan, Bambang meninggalkan seorang istri dan dua anak. Sebelum gugur akibat tragedi Hercules, Bambang bertugas di Kesatuan Skadron Teknik 022 Lanud Abdurahman Saleh, Malang. “Almarhum memiliki disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugas,” katanya.
Perwira upacara pemakaman, Letnan Satu Teknik Puguh, menambahkan setelah berhasil diidentifikasi jenazah Bambang dibawa dari Medan ke Jakarta. Setelah itu diterbangkan ke Malang. “Dari Malang dikirim dengan menggunakan pesawat Hercules A-1319 dan mendarat di Lanud Iswahjudi,” ujarnya.
Menurut dia, keluarga Bambang yang terdiri dari Qurani Dari Nilasari (istri), Excel dan Haikal (anak), Amat Sarkun (ayah) dan Wantinah (ibu) ikut menumpang pesawat pengangkut jenazah.
Sehari sebelumnya, kedua orang tua almarhum datang ke Malang untuk mendampingi cucu dan menantunya yang ditinggalkan Bambang.
Pesawat milik TNI Angkatan Udara berjenis Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 30 Juni 2015.
Pesawat tersebut dipiloti Kapten Sandy Permana. Hercules nahas itu lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo, Medan, pukul 11.48 WIB. Namun, belum dua menit terbang, pilot bermaksud kembali mendaratkan pesawat di Lanud Suwondo. Diduga terjadi masalah pada salah satu propeler.
NOFIKA DIAN NUGROHO