Tolak Dana Subsidi Dipotong, Warga Dipukuli Ketua RT
Reporter
Editor
Jumat, 14 Oktober 2005 17:28 WIB
TEMPO Interaktif, Solo:Karena tidak mau jatah dana subsidi langsung tunai yang diterimanya dipotong seperti warga lainnya, Suripno (36) warga RT 02 RW III Joyotakan, Serengan, Solo dipukuli Suparno, Ketua RT. Akibatnya, dia mengalami gegar otak dan harus rawat inap di RSI Kustati selama tiga hari. "Saya dipukul dengan asbak karena tidak mau dana kompensasi dipotong," ujarnya, Jum'at (14/10). Suripno, yang sehari-hari menjual korek api, adalah satu dari 21 kepala keluarga di RT tersebut yang mendapatkan dana kompensasi. Pada mulanya, ada 42 KK di RT 02 RW III yang didata oleh BPS sebagai penduduk miskin. Karena tidak semua warga miskin mendapatkan dana kompensasi, Suparno mengumpulkan warganya untuk berembuk. Kesepakatannya, setiap KK yang mendapatkan dana subsidi dipotong Rp 100 ribu untuk dibagikan kepada warga miskin lain yang tidak mendapatkan dana subsidi langsung tunai. “Dari 21 KK yang mendapat, hanya Suripno yang tidak setuju," kata Sutedjo salah seorang warga setempat. Para warga mengambil dana kompensasi tersebut pada hari Senin (10/10) lalu. Ke-20 warga langsung menyetorkan potongan dana sebesar Rp 100 ribu ke Suparno. Hanya Suripno yang hingga Selasa (11/10) malam tak kunjung menyetorkan dana. Suparno pun lantas mencari Suripno."Suripno bertahan tidak mau dipotong uangnya sehingga terjadi adu mulut sampai kemudian Pak RT memukulnya," ujar warga yang lain.Ketua BPS Solo, Karyoto mengatakan apapun alasan dan bentuk pemotongan dana kompensasi tidak dibenarkan. “Meski dengan alasan melakukan kesepakatan warga," ujarnya. Sebaiknya masyarakat miskin yang belum mendapat dana kompensasi karena tidak terdaftar bersabar. Saat ini Tim Unit Pengaduan Masyarakat dan Pengawasan (TUPMP) Dana Kompensasi BBM, tengah melaporkan hasil permohonan penerima subsidi langsung tunai susulan. Imron Rosyid