Ini Permintaan Fraksi di DPR kepada Jenderal Gatot Nurmantyo  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 1 Juli 2015 13:34 WIB

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, saat berolahraga bersama unsur TNI-Polri di Lapangan Karebosi Makassar, 27 Mei 2015. Selain untuk menjaga kebugaran dan kesehatan, Kegiatan yang diikuti ribuan peserta ini juga sebagai sarana silaturahmi antar instansi . TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Anggota Dewan menyampaikan sejumlah permintaan khusus terkait dengan kondisi pertahanan dan keamanan nasional.

"Dalam setahun ini banyak sekali kasus pelanggaran perbatasan, dan konflik militer masyarakat di Papua," kata Wakil Ketua Komisi Pertahanan Hanafi Rais, di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 1 Juli 2015.

Menurut dia, Panglima TNI yang baru harus menciptakan terobosan solusi komprehensif konflik di Papua. Hanafi juga meminta Gatot menyelesaikan konflik antara TNI dan kepolisian.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanudin, mengatakan partainya akan menanyakan solusi penyelesaian sengketa tanah yang kerap melibatkan TNI dan masyarakat. "Kalau kami lihat, banyak sengketa tanah antara masyarakat pemilik lahan dengan TNI, atau antara sesama TNI," kata Hasanudin.

Selain itu, ia meminta TNI meningkatkan kekuatan pokok minimum (minimum essentials force). Menurut dia, modernisasi persenjataan merupakan salah satu upaya untuk mencapai kekuatan pokok minimum TNI sebesar 68 persen pada 2019.

"Syaratnya harus ada jumlah pesawat sekian, dan persenjataan lain sekian serta peningkatan kesejahteraan prajurit," kata dia. TNI menargetkan kekuatan ini mencapai seratus persen pada 2024.

Anggota Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan calon Panglima TNI harus dapat mewujudkan koordinasi yang kuat antara tiga matra tentara. Ia meminta TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut bekerja sama menjaga pertahanan dan keamanan di seluruh wilayah Nusantara.

"Dia harus bisa membangun sinergi dengan sistem persenjataan yang mendukung. Sehingga ketika hasil operasi bisa sesuai target," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Rio Patrice Capella meminta Gatot menciptakan cetak biru sistem pertahanan, termasuk peremajaan alutsista. Selain itu, ia berharap Gatot dapat memperketat pengawasan perbatasan, terutama terkait dengan penyelundupan barang. "Ini momentum tepat untuk buat blue print sistem pertahanan," kata dia.

DPR menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sehari setelah menguji calon Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso. Gatot ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang pensiun pada 1 Agustus 2015.

Penunjukkan Gatot sempat menuai polemik. Jokowi dianggap mengubah tradisi pengangkatan Panglima TNI sejak pemerintahan Abdurrahman Wahid. Seharusnya, jatah panglima dibagi secara bergilir dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Laut. Setelah Moeldoko, Jokowi justru menunjuk Gatot yang merupakan Kepala Staf Angkatan Darat.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya