TEMPO Interaktif, Solo:Sebagian besar perusahaan di wilayah Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah bakal mengalami kesulitan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini kepada karyawannya. Alasan yang dikemukakan seragam yakni perusahaan tengah mengalami kesulitan cash flow. Menurut Ketua Asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Surakarta, Udoko, hampir semua perusahaan di semua sektor menyatakan kesulitannya membayar THR, dan yang paling berat adalah industri tekstil. "Cash flow perusahaan sangat rendah dan mereka masih kesulitan mencari pemasukan untuk bisa membayar THR karyawan," ujarnya.Dengan kondisi seperti ini perusahaan tetap bertekad bisa membayar THR karyawanya. Karena itu ada kemungkinan THR akan dicicil dua kali yakni sebagian dibayarkan sebelum hari raya dan sebagian lagi setelah hari raya. "Saya kira ini salah satu langkah solusi agar THR tetap bisa dibayarkan. Karena pembayaran THR adalah kewajiban perusahaan kepada karyawanya. Jika perusahaan terpaksa melakukan ini (dicicil dua kali), kalangan karyawan bisa memaklumi karena kondisinya memang sedang sulit,"ujar Udoko, pimpinan pabrik tekstil Sari Warna Asli Grup. Jika ada perusahaan yang memang benar-benar tidak mampu membayarkan THR dalam bentuk uang kas, maka THR bisa dibayarkan dalam bentuk hasil produksi. Tetapi hal itu harus sesuai dengan kesepakatan bipartite antara pihak perusahaan dengan karyawan. "Kalau benar-benar tidak mampu, bisa membayar dengan hasil produksi pabrik. Karena itu sudah sesui dengan aturan yang ada. Tapi harus sesuai kesepakatan dengan karyawannya,"kata Udoko.Dari sejumlah perusahaan di wilayah Karesidenan Surakarta, baru perusahaan rokok dan makanan yang menyatakan sanggup membayar penuh THR karyawan mereka. Anas Syahirul