MENCARI PEMBUNUH ANGELINE: Apa Lagi yang Ditunggu Polisi?  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 24 Juni 2015 07:19 WIB

Foto bocah cantik, Angeline (8) dibawa oleh sejumlah aktivis perlindungan anak dari Forum Anak Daerah Denpasar saat melakukan doa bersama untuk arwah Angeline, di depan kamar jenazah Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali, 12 Juni 2015. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium forensik dan Inafis Mabes Polri untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan dalam kasus pembunuhan Angeline. (Baca: ANGELINE DIBUNUH: Tersangka Agus Jujur, Ini 3 Peran Margriet)

Penyidik telah mengambil bercak darah dan sidik jari yang ditemukan dari rumah Margriet Christina Megawe di Jalan Sedap Malam, Denpasar Timur. Namun, hasil analisa secara teknik kimiawi itu belum diperoleh. Pemeriksaan itu untuk memastikan temuan darah dan sidik jari di kamar Margriwt adalah akurat milik korban.

Berita Menarik:
Kenapa Tarif Uber Lebih Murah dari Taksi Lain?
Foto Planet Mars: Tampak Piramida & Wajah, Ada Kehidupan?
Pengusaha Tajir Dubai Segera Nikahi Ratu Transgender

Tim pengacara Margriet mempertanyakan keberadaan sejumlah barang bukti yang diambil petugas dari rumah ibu angkat Angeline itu. Sebabnya, menurut Jeffry Kam, anggota tim pengacara Margriet, sejak dilakukan penyidikan terhadap kasus pembunuhan Angeline, polisi beberapa kali melakukan olah TKP. (Baca pula: Warga Bali Was-was: Dibunuh di Rumah, Ini Nasib Roh Angeline)

Sayangnya, kata Jeffry, pihaknya tidak mengetahui persis apa saja jenis dan jumlah bukti yang dikumpulkan polisi. Kubu Margriet hanya mengetahui proses pengumpulan bukti dari pemberitaan media. "Apa saja bukti yang sudah ditemukan itu, dan apa kaitannya dengan keterangan Margret sebagai saksi," ucap Jeffry, di markas Polda Bali.

Selain alat bukti fisik, Kepolisian juga mengandalkan hasil tes kebohongan yang sudah dijalani Agustinus Tai Hamdani, tersangka di balik kematian Angeline. "Agustinus merupakan saksi mahkota," kata juru bicara Polda Bali Komisaris Besar Heri Wianto kepada Tempo, Selasa malam. (Baca: ANGELINE DIBUNUH: Magriet Buka Suara Soal Tudingan Agus)

Keterangan Agus, menurut Heri, bisa menjadi salah satu alat bukti yang menyeret tersangka lain. Keterangan tersebut berasal dari hasil tes kebohongan yang sudah dilakukan pada 20 Juni 2015. Hasilnya, kata Heri, menunjukkan bahwa sebagian besar pernyataan Agus memang benar adanya.

Menurut Heri, pertanyaan yang dilontarkan petugas saat tes kebohongan itu berupa soalan terbuka dan tertutup dengan jawaban: ya atau tidak. Meski begitu, Heri enggan merincikan pertanyaan yang diajukan pihaknya kepada pria yang pernah bekerja di rumah ibu angkat Angeline itu. (Simak: ANGELINE DIBUNUH: Kisah Polisi Terkecoh Dukun Selandia Baru)

Namun, Heri mengaku, materi pertanyaan berupa soal ringan seputar kehidupan Agus hingga pertanyaan serius mengenai kasus yang merenggut nyawa Angeline. Semua peristiwa yang berlangsung saat tes dan jawaban yang dilontarkan ketika uji kebohongan akan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan dan dibuka di saat kasus naik ke pengadilan.

Selanjutnya: Hasil tes kebohongan tidak akan diungkapkan


Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

7 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

10 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

14 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

19 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya