Ibu kandung Angeline, Hamidah (kedua kanan) saat akan menjemput jenazah Angeline di RS Sanglah Denpasar, Bali, 16 Juni 2015. Jenazah Angeline ditunda pemulangannya ke Banyuangi karena masih ada penyelidikan lebih lanjut dari kepolisian. ANTARA/Wira Suryantala
TEMPO.CO, Banyuwangi - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendatangi keluarga Angeline di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.
Khofifah datang di rumah keluarga Angeline sekitat pukul 16.12 bersama tim dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Khofifah kemudian bertemu nenek Angeline, Misyah beserta paman dan bibi Angeline.
"Saya menyampaikan ikut berbelasungkawa, semoga arwah Angeline tenang disisiNya," kata Khofifah ditemui wartawan.
Menurut Khofifah, dia ikut prihatin dengan kondisi keluarga Angeline di Banyuwangi yang diliputi kemiskinan. Dalam rumah berdinding bambu itu, tinggal lima keluarga plus nenek Angeline, Misyah.
Angeline adalah anak kedua Hamidah. Hamidah merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara, dari pasangan Misyah dan Sanimo. Misyah yang menjadi buruh tani, tidak mampu mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Sehingga, Hamidah terpaksa pergi ke Bali menjadi pembantu rumah tangga.
Setelah bertemu keluarga, Kementerian Sosial memberikan santunan Rp 15 juta kepada keluarga Angeline.
Nenek Angeline, Misyah, mengatakan, bersyukur mendapatkan perhatian dari pemerintah. Uang santunan tersebut akan dipakai untuk biaya hidup dan disumbangkan ke yatim piatu. "Semoga uang santunannya bisa membantu anak yatim yang lain," katanya.
