Seorang anak memberikan sumbangan untuk orang tua Angeline, bocah 8 tahun yang dibunuh di belakang rumahnya di depan kamar jenazah Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali, 12 Juni 2015. Uang sumbangan yang dikumpulkan akan digunakan untuk biaya pemulangan jenazah Angeline ke Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Denpasar - Pemeriksaan ibu angkat Angeline, Margriet Magawe, Selasa, 16 Juni 2015, memunculkan nama baru terkait dengan kehidupan mendiang bocah malang itu. Ia adalah seorang perempuan yang disebut sebagai saudara sepupu Margriet bernama Rohana.
Menurut pengacara Margriet, Teddy Rahardjo, nama Rohana muncul saat penyidik menanyakan kondisi Angeline yang sempat ditemukan oleh gurunya mengalami bekas-bekas luka kekerasan. “Saat itu klien saya sedang berada di Jakarta dan pengasuhan Angeline diserahkan ke Rohana,” ujarnya.
Margriet, kata dia, memang sering bolak-balik Denpasar-Jakarta untuk urusan kerja. “Pekerjaannya apa, belum bisa saya ungkap sekarang,” katanya. Setiap Margriet berada di luar kota, Rohana yang dipercaya untuk menjaga dan mengasuh Angeline. “Tapi dia tidak tinggal di situ, dia di tempat lain."
Teddy menuturkan pemeriksaan kliennya hari ini masih berkisar seputar hubungan Margriet dengan Angeline dan belum ada kaitannya dengan saksi-saksi yang lain. Pertanyaan penyidik berawal dari mulai proses pengangkatan anak hingga pengasuhan sehari-hari Angeline.
Dalam pemeriksaan, Margriet juga mengaku sudah sejak 2013 memelihara ayam, mulai dari satu ekor hingga saat ini berkembang menjadi ratusan ekor. Namun Margriet membantah telah mempekerjakan Angeline untuk mengurus ayam-ayam itu.
Pemeliharaan ayam, kata dia, diserahkan ke pembantu rumah tangga dan yang terakhir adalah Agus. “Angeline hanya sesekali memberi makan ayam,” kata Teddy mengutip pengakuan Margriet.