TRAGEDI ANGELINE: Pengacara Mundur, Margriet Kian Terpojok

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 13 Juni 2015 19:28 WIB

Sejumlah warga dan anak-anak meletakkan lilin untuk berdoa dan mengenang Angeline saat acara A Candlelight Memorial For Angeline di Denpasar, Bali, 13 Juni 2015. Acara ini digelar untuk mengenang almarhum Angeline yang ditemukan tewas Selasa lau. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Pengacara yang ditunjuk Margriet Christina Megawe, Bernadin, mengundurkan diri dari status kuasa hukum yang saat ini dijalani ibu angkat Angeline itu. Ini diungkapkan Bernadin kepada Tempo, 13 Juni 2015 melalui sambungan telepon.

Menurut Bernadin, alasan dia mengundurkan diri karena terkait hal-hal prinsipnya yang bertentangan dengan persoalan hukum yang dihadapi Margriet. "Ini menyangkut prinsip saya sebagai pengacara," kata dia, yang tidak merinci terkait prinsip yang dipersoalkan.

Yang pasti, Bernadin enggan prinsipnya dipublikasi karena terkait dengan proses penyelidikan yang sedang terhadap Margriet. Surat pengunduran diri Bernadin sendiri sudah disampaikan ke Kepala Polres Denpasar, Anak Agung Made Sudana, Sabtu siang.


Baca juga:


Inilah Kisah Angeline di Bekasi dan Misteri Ayah Angkat


Ibu Angkat Angeline Diduga Sogok Agus Rp 2 M agar Mengaku



Pengunduran diri Bernadin menambah tekanan terhadap Margriet. Meski masih berstatus saksi, sejumlah bukti terkait kematian Angeline mengarah pada keterlibatan Margriet. Saat ini polisi baru menetapkan Agustinus Tai Hamdani sebagai tersangka.

Sebelumnya, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan tim forensik telah menemukan bercak darah Angeline di kamar tidur ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe, dan kamar tidur Agus, tersangka pembunuh Angeline.

"Informasi tersebut kami dapatkan dari tim forensik kemarin,” kata Arist saat dihubungi Tempo, Jumat, 12 Juni 2015. Arist tidak mengetahui jumlah darah yang tercecer di kedua kamar tidur itu. Ia mengaku dalam perjalanan kembali ke tempat kejadian perkara pembunuhan Angeline.


Advertising
Advertising

Baca juga:


VIDEO: Wanita Cantik Pegawai Bank Tangkap Pencopet Dompetnya



Rencananya Arist akan memantau hasil temuan bercak darah serta mencari bukti lain. Bercak darah temuan tim forensik itu, kata Arist, menguatkan dugaan lembaganya yang mencurigai persengkokolan kejahatan yang dilakukan orang dalam di rumah itu.

Mengenai penemuan bercak darah di kamar Margriet dan di kamar Agus, menurut Kepala Polres Kota Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana, hal itu harus diuji dengan tes DNA. Tes ini untuk meneliti apakah bercak darah tersebut identik dengan darah Angeline.

Soal kecurigaan yang berkembang di masyarakat tentang peran Margriet dalam kematian Angeline, Bernardin, pengacara Margriet sebelum mengundurkan diri, menyatakan kliennya tidak terlalu ambil pusing dengan opini terebut. "Itu hal yang biasa kalau ada kejadian seperti ini,” ujarnya.

AVIT HIDAYAT


Berita Menarik:


Deman Akik: Meroket Setelah Obama Sentuh Bacan


Heboh GOJEK: Diprotes dan Diancam, Ahok Justru Pasang Badan


Berita terkait

Suami Istri di Kediri Mengaku Kesal Hingga Aniaya Anak Mereka yang Masih Balita, Jenazahnya Dikubur Samping Rumah

22 jam lalu

Suami Istri di Kediri Mengaku Kesal Hingga Aniaya Anak Mereka yang Masih Balita, Jenazahnya Dikubur Samping Rumah

Suami istri di Kediri menganiaya anak mereka yang masih balita hingga tewas. Polisi menduga penganiayaan tekah terjadi berulang kali.

Baca Selengkapnya

Suami Istri di Kediri Membunuh Anak Mereka yang Masih Balita, Lalu Menguburnya di Samping Rumah

22 jam lalu

Suami Istri di Kediri Membunuh Anak Mereka yang Masih Balita, Lalu Menguburnya di Samping Rumah

Kasus suami istri di Kediri membunuh anak mereka yang masih balita ini terkuak setelah sang kakek menanyakan keberadaan cucunya tersebut.

Baca Selengkapnya

Karyawan Koperasi Simpan Pinjam di Palembang Tewas Dibunuh, Mayatnya Dicor

1 hari lalu

Karyawan Koperasi Simpan Pinjam di Palembang Tewas Dibunuh, Mayatnya Dicor

Karyawan Koperasi Simpan Pinjam di Palembang dibunuh lalu mayatnya dicor di halaman belakang sebuah ruko.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Sebut Indonesia Darurat Judi Online, Picu Banyak Tindak Kriminalitas

1 hari lalu

Anggota DPR Sebut Indonesia Darurat Judi Online, Picu Banyak Tindak Kriminalitas

Anggota Komisi VIII DPR Wisnu Wijaya Adiputra menilai saat ini Indonesia sudah memasuki keadaan darurat judi online. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Cerita Ibu Terdakwa Penikaman di Central Park yang Menderita Skizofrenia: Sempat Ingin Diperiksa

2 hari lalu

Cerita Ibu Terdakwa Penikaman di Central Park yang Menderita Skizofrenia: Sempat Ingin Diperiksa

Widyawati, ibu dari Andi Andoyo, terdakwa kasus penikaman seorang wanita di Central Park Mall menceritakan gejala gangguan jiwa terhadap anaknya.

Baca Selengkapnya

Menderita Skizofrenia, Terdakwa Kasus Penikaman Wanita di Central Park Dituntut 18 Tahun Penjara

2 hari lalu

Menderita Skizofrenia, Terdakwa Kasus Penikaman Wanita di Central Park Dituntut 18 Tahun Penjara

Andi Andoyo, terdakwa kasus penikaman seorang wanita di Central Park Mall, dituntut 18 tahun penjara, oleh jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya

Kasus-Kasus Kriminal Akibat Judi Online, Termasuk Polwan Bakar Suami dan Pembunuhan Ibu Kandung

2 hari lalu

Kasus-Kasus Kriminal Akibat Judi Online, Termasuk Polwan Bakar Suami dan Pembunuhan Ibu Kandung

Tindak kriminal akibat judi online terus terjadi. Pembunuhan pegawai koperasi di Sambas, Polwan bakar suami, dan anggota Densus 88 bunuh sopir taksi.

Baca Selengkapnya

Ayah Dibunuh Putrinya di Duren Sawit: Korban Ditusuk Dua Kali

3 hari lalu

Ayah Dibunuh Putrinya di Duren Sawit: Korban Ditusuk Dua Kali

S, 55 tahun, tewas dibunuh putri kandungnya, KS, 17 tahun, dengan cara ditusuk sebanyak dua kali menggunakan pisau dapur.

Baca Selengkapnya

Pedagang Perabot Dibunuh Anak Kandung di Duren Sawit, Ditusuk Dua Kali karena Sakit Hati

3 hari lalu

Pedagang Perabot Dibunuh Anak Kandung di Duren Sawit, Ditusuk Dua Kali karena Sakit Hati

Polda Metro Jaya mengungkap kronologi seorang pedagang perabotan, S, 55 tahun, dibunuh oleh putri kandungnya yang masih remaja, KS.

Baca Selengkapnya

Fakta Baru Kasus Kematian Vina dan Eky, Dokumen Visum Ungkap Tak Ada Luka Karena Benda Tajam

3 hari lalu

Fakta Baru Kasus Kematian Vina dan Eky, Dokumen Visum Ungkap Tak Ada Luka Karena Benda Tajam

Tempo memperoleh dokumen visum dan autopsi Vina dan Eky serta foto kondisi tubuh keduanya. Tidak ada luka karena benda tajam.

Baca Selengkapnya