Aksi simpatik siswa-siswi di Bandung untuk Angeline. TEMPO/Dicky Zulfikar Nawazaki
TEMPO.CO, Denpasar - Jenazah Angeline, 8 tahun, yang menjadi korban pembunuhan, akan segera diserahkan kepada keluarganya. Sebabnya, otopsi bagian luar maupun bagian dalam tubuhnya telah dinyatakan lengkap oleh pihak rumah sakit.
"Secara forensik semua sudah lengkap untuk memenuhi kepentingan penyidikan sehingga jasadnya kami kembalikan ke pihak penyidik," kata Kepala Bagian Forensik Rumah Ssakit Uumum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali Ida Bagus Alit, Kamis, 11 Juni 2015.
Kewenangan menyerahkan kepada keluarga, menurut Alit, berada di tangan penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar. Kepala Polda Bali Isnpektur Jenderal Ronny Sompie mengatakan, bila memang pemeriksaan lengkap maka tidak ada alasan bagi kepolisian untuk tidak menyerahkan jenazah Angeline ke keluarganya. "Tinggal masalah teknis."
Sebelumnya, ibu kandung Angeline, Hamidah, sudah menyampaikan permintaan untuk meminta jenazahnya dibawa pulang ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Sementara itu mengenai adanya rencana pihak ibu kandung membuat laporan mengenai pengasuhan Angeline yang tidak wajar, Kapolda Ronny mempersilakannya. "Kewajiban kami untuk menerima dan memproses semua laporan," ucapnya.
Jasad Angeline ditemukan terkubur dan membusuk di bawah pohon pisang pekarangan rumah Margareth, ibu angkatnya, Rabu, 10 Juni 2015. Jasadnya dibalut kain seperti sprei berwarna terang yang telah bercampur dengan warna tanah. Penemuan ini berselang tiga pekan setelah ibu angkatnya melaporkan Angeline hilang pada 16 Mei 2015.