VIDEO: Ditemukan 24 Mayat di Kuburan Massal, Pengubur Syok

Reporter

Jumat, 5 Juni 2015 06:50 WIB

Kuburan massal simpatisan PKI di hutan jati di Semarang. TEMPO/Budi Purwanto




TEMPO.CO, Serang - Kuburan massal simpatisan Partai Komunis Indonesia atau PKI di hutan jati KPH Kendal di Desa Plumbon, Wonosari, Kecamatan Ngalian, Semarang saat ini sedang dibangun. Sukar, warga sekitar yang menjadi saksi mata peristiwa tersebut, mengakui adanya kuburan massal anggota PKI di hutan jati tersebut. Sukar sendiri mengaku bahwa dialah yang mengubur 24 jenazah anggota PKI dalam dua lubang besar.

Kuburan massal di hutan jati Desa Plumbon berjarak sekitar satu kilometer dari jalan raya pantura Semarang. Letaknya di tengah-tengah hutan jati milik Perhutani KPH Kendal. Kuburan yang luasnya sekitar lima meter persegi tersebut saat ini sedang diratakan tanahnya untuk dibuat lantai paving. Untuk mengenang korban simpatisan PKI yang sebagian besar warga Kabupaten Kendal tersebut, kuburan massal akan dipaving dan dihiasi rantai keliling.

Baca juga:


EKSKLUSIF: Kematian Akseyna UI, Saksi Kunci Jibril Bicara


Advertising
Advertising

Sejumlah nama tertera di batu nisan yang dibangun belum lama ini. Di batu tersebut tertulis nama-nama seperti Moetiah, Soesatjo, Darsono, Sachroni. Mereka adalah warga Kabupaten Kendal yang dibantai oleh Tentara Nasional Indonesia pada waktu itu.

Menurut Sukar ada tiga lubang yang masing masing berukuran dua kali dua meter, dengan kedalaman dua meter. Namun yang dipakai untuk mengubur anggota PKI hanya dua lubang. Sukar sendiri yang menguruk tanah mengubur mayat yang tewas ditembak pada pukul 01.00 dini hari.

Baca juga:


Kisah Dahlan Iskan: Atasi Listrik, Malah Jadi Tersangka


VIDEO: Demi Keempat Istrinya, Residivis Ini Nekat Embat 7 Motor


Pada September 1965, Sukar adalah famili Kepala Dusun Plumbon. Komandan lapangan TNI setempat meminta tenaga kepada Kepala Dusun untuk mengubur mayat-mayat tersebut. Berangkatlah empat warga Plumbon untuk mengubur mayat simpatisan PKI. Namun melihat kondisi mayat, dua warga Plumbon hampir pingsan dan memilih pulang. Sehingga tinggal dua warga yaitu Sukar dan Sarimin yang bertahan untuk menguruk tanah pada tiga lubang.

Sukar, pengubur simpatisan PKI, mengatakan, "Saya diperintah pengurus kelurahan untuk mengubur PKI itu. Saya bawa pacul bersama Pak Sarimin. Yang diperintah orang empat, namun sampai sana hampir pingsan, lalu disuruh pulang."

BUDI PURWANTO (SEMARANG)

Berita Menarik:


Ayahnya Jadi Tersangka, Putra Dahlan Iskan Terpukul


'Ahok Gubernur DKI Dipecat DPRD, Bagus!'


Tak Cuma Gardu Listrik, Dahlan Diincar juga Soal Proyek Sawah

Berita terkait

Kunjungi Pondok Pesantren, Jokowi Bicara Lagi `Gebuk` PKI  

11 Juni 2017

Kunjungi Pondok Pesantren, Jokowi Bicara Lagi `Gebuk` PKI  

okowi kembali menegaskan soal larangan Partai Komunis Indonesia (PKI). Karena itu, Presiden minta masyarakat tidak terprovokasi isu bangkitnya PKI.

Baca Selengkapnya

Tuding Ada Kader PKI di PDI-P, Alfian Akan Diperiksa Polisi

18 Mei 2017

Tuding Ada Kader PKI di PDI-P, Alfian Akan Diperiksa Polisi

Alfian Tanjung akan dimintai keterangan soal cuitannya yang diduga menuding sebagian politikus PDI Perjuangan adalah kader PKI.

Baca Selengkapnya

Fotografer Tempo Dipaksa Copot Kaus Aeroflot yang Dipakainya

17 Maret 2017

Fotografer Tempo Dipaksa Copot Kaus Aeroflot yang Dipakainya

Fotografer Tempo, Subekti, dipaksa mencopot kaus bergambar maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot, yang ia kenakan saat salat Jumat di Jatinegara.

Baca Selengkapnya

Rezim Orde Baru Bangkit, Pengamat: Produk Reformasi Harus Waspada

13 Maret 2017

Rezim Orde Baru Bangkit, Pengamat: Produk Reformasi Harus Waspada

Pemerintahan Soeharto, presiden yang berkuasa di era Orde Baru selama 32 tahun, dianggap lebih baik ketimbang sekarang.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Komunis, Alfian Tanjung Mohon Maaf pada Nezar Patria

8 Maret 2017

Tuduhan Komunis, Alfian Tanjung Mohon Maaf pada Nezar Patria

Alfian Tanjung meminta maaf kepada anggota Dewan Pers Nezar Patria. Alfian tak sanggup membuktikan tuduhannya kepada Nezar sebagai kader PKI.

Baca Selengkapnya

Yayasan Korban Peristiwa 65 Ingin Bertemu Presiden Jokowi  

31 Agustus 2016

Yayasan Korban Peristiwa 65 Ingin Bertemu Presiden Jokowi  

Bedjo Untung menuturkan YPKP 65 ingin berbicara dari hati ke hati dengan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Agus Widjojo: Rekonsiliasi Tragedi PKI Tak Terhindarkan  

25 Agustus 2016

Agus Widjojo: Rekonsiliasi Tragedi PKI Tak Terhindarkan  

Setidaknya ada empat elemen dalam rekomendasi rekonsiliasi yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Wantimpres: Presiden Terima Hasil Simposium Tragedi 1965  

25 Agustus 2016

Wantimpres: Presiden Terima Hasil Simposium Tragedi 1965  

Koordinator Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965 Bedjo Untung meminta Presiden Jokowi segera merespons rekomendasi tersebut.

Baca Selengkapnya

Tragedi 1965, Luhut Sebut Tidak Ada Korban Pembunuhan Massal  

21 Juli 2016

Tragedi 1965, Luhut Sebut Tidak Ada Korban Pembunuhan Massal  

Pengadilan menemukan adanya genosida. Pemerintah membantah hal ini.

Baca Selengkapnya

Penggalian Kuburan Korban 1965 Diharapkan Kelar Bulan Depan  

21 Juli 2016

Penggalian Kuburan Korban 1965 Diharapkan Kelar Bulan Depan  

Pemerintah tidak melihat ada jumlah kuburan massal yang signifikan, yang bisa membuktikan tuduhan adanya pembantaian pada 1965

Baca Selengkapnya