TEMPO Interaktif, Ponorogo:Aksi menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Ratusan mahasiswa yang mengatas namakan Gerakan Mahasiswa Ponorogo (Gemapo), Senin (26/9), diwarnai aksi bakar atribut Partai Demokrat. Unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Ponorogo, Jawa Timur dimulai pukul 10.00. Setelah melakukan berbagai orasi menentang kebijakan pemerintah untuk menaikkan BBM, Para pengunjuk rasa kemudian merusak spanduk Partai Demokrat yang kebetulan di pampang di sebelah kantor DPRD Ponorogo. Sebelum di bakar, atribut tersebut sempat disobek serta diinjak-injak oleh beberapa pengunjuk rasa.Setelah puas melakukan aksi bakar atribut, gabungan aksi dari BEM STAIN, BEM Unmuh, serta BEM Insuri Ponorogo ini, kemudian berusaha masuk dalam Kantor DPRD. Ketegangan dan aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan aparat yang terdiri dari polisi dan satpol PP pun tak bisa dihindari.Aksi saling dorong ini baru mereda, setelah Bupati Ponorogo, Muhadi Suyono dan Ketua DPRD, Supriyanto, menemui para pengunjuk rasa. Dalam orasinya, baik Bupati maupun ketua DPRD, mendukung sepenuhnya aksi tersebut.Selain menuntut untuk membatalkan rencana kenaikan BBM, para mahasiswa juga menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi tentang efektifitas kompensasi kenaikan BBM terhadap masyarakat.Kami juga menuntut kepada penegak hukum untuk segera menghukum mati kepada para penyelundup dan penimbun BBM. Kami juga mengharapkan kepada DPRRI untuk menggunakan hak politiknya untuk menggagalkan rencanan kenaikan BBM,"kata Koorlap Aksi, Teguh Kurniawan.Rohman Taufiq