Ketika Pengungsi Rohingya Bikin Gemas Gara-gara Cabai

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 30 Mei 2015 10:44 WIB

Pengungsi Rohingya menerima makan pagi di tempat penampungan sementara di Kuala Langsa, Aceh, 25 Mei 2015. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Aceh Timur - Dapur umum posko pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Desa Bayeun, Rantau Selamat, Aceh Timur, didirikan di bawah rumpun kelapa sawit di pojok kiri kamp pengungsian. Tak jauh dari situ, sebuah karung putih ukuran 2 x 2 meter dibentangkan di atas tanah. Tumpukan tinggi cabai merah segar diletakkan di atas karung tersebut. (Baca: Posko Pengungsi Rohingya di Aceh Jadi Tontonan Warga)

Cabai sebanyak itu dialokasikan bagi pengungsi yang ternyata memang gemar makan cabai. Afiffudin, petugas Dinas Kesehatan Aceh Timur, mengatakan para pengungsi biasa makan cabai merah mentah-mentah tanpa dimasak lebih dulu. "Saat makan, di tangan mereka selalu ada cabai merah utuh yang langsung digigiti seperti lalapan," kata Afif kepada Tempo, Kamis, 28 Mei 2015. (Baca: Kenalkan Ashin Wirathu, Biksu Pembenci Muslim Rohingya)

Hassan Ali, 33 tahun, seorang pengungsi, mengatakan dia dan pengungsi lain menggemari cabai karena memberikan rasa pada makanan. Para pengungsi belum terbiasa dengan makanan Indonesia yang disajikan di posko penampungan. Tak hanya itu, saat pelayaran pun, cabai merupakan bekal utama mereka. Ali berujar, di kapal, ada sekarung cabai yang biasa dimakan mentah tanpa ditemani makanan lain. (Baca: Jago Bahasa Inggris, Pengungsi Rohingya Ini Punya Mimpi Lain)

Selain cabai, kegemaran lain pengungsi adalah jeruk nipis. Jeruk kecil asam yang sedianya untuk bumbu memasak ikan agar tak amis itu justru habis dicamili pengungsi. Ini jadi camilan favorit perempuan dan anak-anak. "Mereka makan jeruk nipis seperti jeruk manis," ujar Yeni Ginting, staf Puskesmas Aceh Timur, yang bertugas di klinik posko.

Yeni gemas dengan kebiasaan para pengungsi itu. Sebabnya, efek jeruk nipis membuat mereka bolak-balik minta obat diare. Dari pagi hingga malam, klinik dipenuhi pengungsi dengan keluhan perut. Mereka menunjuk-nunjuk perut sambil melirik gambar orang sakit perut di meja klinik. Bahkan ada pengungsi yang lima kali ke toilet. "Gimana enggak diare kalau makannya begitu," tutur Yeni. (Baca: Cerita Imigran Bangladesh, Dua Bulan di Laut tanpa Makan)

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA











Simak:
VIDEO: Pengungsi Rohingya: Kesalahan Kami karena Kami Muslim
Ritual Unik di Kamp Pengungsi Rohingya Setiap Pagi


Advertising
Advertising















Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya