TEMPO Interaktif, Surabaya:Menjelang digelarnya Muktamar II PKB versi Alwi Shihab- Syaifullah Yusuf di Asrama Haji Sukolilo Surabaya 1-2 Oktober 2005 mendatang makin memanaskan perseteruan di tingkat bawah. PKB Jawa Timur versi Gus Dur-Muhaimin Iskandar sejak dua hari lalu telah membentuk posko anti-muktamar di seluruh tingkat cabang. Menurut Wakil Ketua Garda Bangsa Jatim yang juga salahsatu koordinator posko, Reilis Sumitro, pembentukanposko anti-muktamar merupakan inisiatif warga PKB proGus Dur - Muhaimin. Sampai Kamis (22/9), ratusan orangtelah mendaftarkan diri menjadi relawan anti-muktamar.Rinciannya di Nganjuk 120 orang, Probolinggo 100orang, Bojonegoro 200 orang, Gresik 100 orang danSurabaya 150 orang. "Tugas relawan ini mensweepingatribut PKB Alwi-Syaiful dan memblokade pintu masukasrama haji,"kata Reilis.PKB Gus Dur - Muhaimin, kecewa karena surat keberatan pemakaian atribut partai oleh kubu Alwi-Syaiful yang dikirimkan ke Polda Jawa Timur tidak ditanggapi. Sebaliknya, Polda malah memberikan ijin pelaksanaan muktamar tersebut. "Makanya jangan salahkan kami kalau bergerak sendiri,"ancam Reilis.PKB kubu Alwi-Syaiful tak tinggal diam. KepalaSatkorwil Banser Jatim, Hidayat menyatakan, siapapunyang mengganggu jalannya muktamar akan berhadapandengan polisi dan Banser. "Kami telah mendapat ijindari kepolisian, kalau ada yang akan membubarkanmuktamar, ya, berhadapan dengan polisi dan Banser dulu,"kata Hidayat.Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar EndroWardoyo menyatakan polisi tidak dalam posisi melarangkubu mana pun yang akan menyelenggarakan kegiatan.Pemberian ijin muktamar hanya didasarkan padapengajuan permohonan panitia. "Polisi tidakberpolitik,"katanya.Kukuh S. Wibowo